Inilah Dampak Poligami pada Anak

VIVAnews - Poligami saat ini tampaknya makin banyak dilakukan. Banyak pihak yang menentang tetapi banyak juga yang mendukung poligami karena dianggap tidak bertentangan dengan agama. Jika poligami dilakukan tanpa menghiraukan pendapat anak dan hal ini berdampak negatif pada proses tumbuh kembangnya.

"Pada dasarnya semua anak mengharapkan memiliki keluarga yang ideal yang terdiri dari satu ayah dan satu ibu. Anak ingin selalu disayangi dan mendapatkan perhatian secara penuh. Saat ayah melakukan poligami maka rasa cemburu, marah, sedih kecewa tentu tidak bisa dihindari," kata Seto Mulyadi, psikolog anak, saat dihubungi VIVAnews melalui telepon pada 27 oktober 2009.

Menurut pria yang akrab dipanggil kak Seto ini, perasaan marah, kecewa dan cemburu tersebut, bisa menumpuk dan akan menggangu emosi anak. Tidak hanya berdampak pada psikologisnya tetapi juga pada fisik dan prestasi akademiknya. Keceriaan anak pun akan berkurang bahkan menghilang akibat tumpukan emosi tersebut.

"Tumpukan emosi bisa membuat anak berubah seratus delapan puluh derajat dari yang ceria menjadi pemarah, menutup diri, sulit diatur, danĀ  membangkang. Pikiran anak yang dipenuhi emosi ini bisa menghambat tumbuh kembang anak baik secara psikis, fisik dan bisa menghambat prestasinya di sekolah" jelas Kak Seto.

Menurut pengalaman Kak Seto, anak-anak yang ayahnya berpoligami cenderung tidak menerimanya dan melakukan reaksi penolakan. Hal ini juga berdampak pada hubungan anak dan ayah menjadi lebih renggang.

"Jika memang sang ayah melakukan poligami, cobalah berbesar hati meminta maaf pada anak. Karena, poligami pasti melukai anak dan bisa membuatnya berpikir negatif dan apatis terhadap lembaga pernikahan kelak. Menjelaskan dengan kesabaran dan meminta maaf adalah salah satu acara untuk meminimalisir dampak negatif poligami bagi anak," kata Kak Seto.

Selain dampak negatif, jika dilihat dari sisi positif, poligami bisa mengajarkan beberapa hal. "Anak akan menjadi belajar lebih tegar dalam menghadapi sebuah persoalan, ia juga bisa memiliki toleransi yang lebih tinggi dan jika diberikan pengertian dengan baik pikirannya bisa lebih menerima hal-hal yang dianggap sulit untuk diterima banyak orang," tandas Kak Seto.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh
Alvina Elysia Dharmawangsa

Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim

Alvina Elysia Dharmawangsa Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staff Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024