Biarkan Kebaya Memikat Dunia

Peragaan Busana Kebaya Karya Amy Atmanto : Diah Permatasari
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Inovasi kebaya terus dilakukan demi mempertahankan pasar modern. Tanpa berniat merusak pakem kebaya tradisional, sejumlah perancang asyik berkreasi mengawinkannya dengan detail Barat.

Kebaya tak lagi sekadar penutup kemben, seperti pada zaman dulu. Kini dia  menjelma menjadi bagian tren busana. Desainnya pun tak melulu berlengan panjang dengan aksen lipatan di bagian krah, seperti yang dikenakan RA Kartini.

Potongan kebaya modern juga tidak selalu pendek sebatas bokong. Di masa lalu, tidak ada potongan kebaya panjang karena masyarakat tidak ingin menutupi jarik atau kain batik yang dianggap sebagai busana utama. Lewat inovasi di masa kini, kebaya tumbuh menjadi busana utama.

Maestro kebaya Anne Avantie bisa dikatakan sebagai perancang yang mengawali gebrakan di industri fesyen tanah air, dengan garis rancang kebaya modern. Ia bermain-main dengan desain kebaya asimetris. Ia tak sungkan memberi sentuhan Eropa demi sebuah karya dengan warna baru. Ia menyebutnya, produk tradisional dengan tampilan kosmopolitan.

Di laman situsnya, Anne menyebut karyanya sebagai kebaya abad ke-21 atau Milenium III. Sentuhan Eropa yang terlihat melalui detail bordir, sulam, renda, payet, parel dan motte mendorong kebaya menembus pasar global, tanpa harus kehilangan jati diri. Dan, langkahnya menginspirasi banyak desainer muda.

Di tengah kemeriahan perayaan Hari Kartini April lalu, desainer kebaya Andre Frankie melahirkan karya spektakuler dengan sentuhan detail gaun era Victoria. Kebaya rancangannya mengadopsi gaya busana Ratu Inggris Elizabeth I yang menonjolkan kekuatan bustier di bagian luar berpadu model krah berdiri.

Sambil memperkenalkan teknik jahit tangan, Andre juga menonjolkan aksen ombak untuk sejumlah rancangan kebaya dengan potongan sebatas pingang. Kali ini, ia mengadopsi detail rok tutu, yang biasa dikenakan balerina, untuk rancangan kebayanya.

Sementara desainer asal Bandung, Ferry Sunanto menampilkan kebaya pengantin dengan aksen bervolume di bagian lengan dan perut, serta ekor menjuntai. Ia rupanya mengambil inspirasi busana gaya Baroque yang populer di Eropa pada abad pertengahan.

Marga Alam, yang dipercaya merancang kebaya yang akan dikenakan Miss Indonesia di ajang Miss Wolrd, pun sengaja memadukan kebaya rancangannya dengan tren gaun malam internasional. Modifikasi itu dilakukan demi menarik minat pecinta tren fesyen dunia terhadap kebaya.

Tren fesyen dunia seperti yang ditampilan melalui tayangan Euromaxx agaknya menjadi penting bagi perkembangan fesyen tanah air. Perkawinan kebaya dengan detail modern membuat kebaya lebih mudah diterima panggung internasional.

Kesan glamour dan elegan juga membuat selebriti atau sosialita tak malu mengenakan kebaya. Tak heran jika kebaya rancangan Anne selalu menjadi langganan membalut tubuh Putri Indonesia di ajang Miss Universe, juga Miss Universe yang hadir di Indonesia.

Menurut Anne, pengaruh Eropa terhadap kebaya di Indonesia sudah terjadi sejak zaman penjajahan. Pengaruh kuat datang dari Belanda melalui aksen renda yang semula dikenal sebagai detail busana Eropa. 'Kebaya Belanda' umumnya dikenakan para perempuan Belanda yang lahir dan tumbuh di Indonesia. Kebaya dianggap sebagai busana yang cocok untuk tinggal di negara tropis. 

Namun, 'Kebaya Belanda' di zaman itu tak berkembang karena muncul sinisme dan kritik tajam bagi perempuan Belanda yang mengenakannya. Perempuan Belanda yang mengenakan kebaya dianggap merendahkan martabat bangsa Belanda. Pengaruh detail Belanda untuk kebaya di masa itu akhirnya tenggelam oleh pengaruh detail China yang melahirkan kebaya encim.

Sejumlah desainer menganggap modifikasi kebaya sebagai salah satu usaha untuk memberikan nilai tambah terhadap karya-karyanya. Bukan bermaksud membunuh keklasikan sebuah busana tradisional, sentuhan Eropa justru menjadi salah satu cara untuk menginternasionalkan kebaya.(np)

Toyota Luncurkan Fortuner Edisi Terbaru, Dapat Fitur Menarik
Lazio vs Juventus

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

Juventus menelan kekalahan atas Lazio dengan skor 1-2 dalam Semifinal Coppa Italia leg kedua di Stadion Olimpico pada Rabu dini hari tadi, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024