Bens Leo: Ada yang Lebih Erotis dari Gaga

Lady Gaga Pamer Cincin Tunangan
Sumber :
  • metro.co.uk

VIVAnews - Batalnya konser Lady Gaga yang rencananya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno Senayan pada 3 Juni 2012 mendatang, membuat para pengamat musik prihatin. Denny Sakrie angkat bicara soal alasan keerotisan Lady Gaga menjadi dasar pembatalan konser.

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

"Kalau mau melihat alasan itu, yang lebih erotis dari Lady Gaga banyak di sini, tayangan-tayangan YouTube dan acara musik dangdut di daerah apa nggak lebih vulgar?" ujar Denny Sakrie saat dihubungi oleh VIVAnews, Rabu, 16 Mei 2012.

Denny Sakrie juga tidak sependapat dengan pihak yang menyudutkan penyanyi Lady Gaga. "Lady Gaga merusak moral dimananya? Dia hanya tampil dua jam di sini, menyanyi dan menghibur, lalu dibilang bisa mengganggu stabilitas keamanan, kan tugas pihak kepolisian mengamankan," ujarnya.

Tidak hanya Denny Sakrie, pengamat musik Bens Leo juga menuturkan hal yang sama. "Kalau mau bicara keseksian, penyanyi dangdut koplo disini banyak dengan menggunakan organ tunggal lebih panas dan vulgar dari Lady Gaga, kenapa nggak yang itu aja ditindak," ujar Bens Leo. 

Sebagai perbandingan, Bens Leo menuturkan tentang konser Beyonce di Malaysia dan Indonesia. Di Malaysia, pelantun 'If I Were A Boy' ini memang dilarang tampil. Tapi, begitu konser di Indonesia, Beyonce tampil sesuai dengan kondisi di Indonesia, tidak vulgar seperti di dalam video klipnya.

"Coba lihat lagi konser Beyonce yang digelar di Jakarta tahun 2007, dia tampil tidak dengan celana dalam dan tidak seksi seperti yang video klip. Berarti manajemennya menyesuaikan dengan negara yang disambangi Beyonce," katanya.

"Saya yakin manajemen Lady Gaga pasti akan menyesuaikan pakaian Lady Gaga dengan negara yang menggelar konsernya, seperti manajemen Beyonce, dengan pembatalan itu saya pesimis kalau konser Lady Gaga tetap digelar," tutur Bens lagi.

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Anies Ungkit Pilpres 2024 Banyak Catatan
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, nilai tukar rupiah akan terus ada di level Rp 16.000 per dolar AS hingga kuartal III-2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024