Linda Gumelar: Salahkan Moral Si "Joker"

Warga Coloradi berduka pasca penembakan
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton

VIVAnews - Tragedi penembakan yang terjadi saat pemutaran malam hari film "Batman: The Dark Night Rises" di Colorado, Amerika Serikat, memancing reaksi publik dunia. Apalagi, penembakan itu menewaskan 12 orang yang membuat 58 lainnya luka. Tiga di antaranya bahkan warga negara Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, tak habis pikir mengapa pelaku yang masih berusia 24 tahun itu bisa bersikap brutal. Padahal, pelaku termasuk anak yang pandai.

"Yang menembak itu kan anak yang pandai di sekolahnya, sering juara, pasti ada sesuatu yang membuat dia jadi seperti itu," kata Linda usai menonton film Ambilkan Bulan di Djakarta Theatre, Minggu 22 Juli.

Menurut menteri yang akrab disapa Linda Gumelar ini, masyarakat tidak bisa semata-mata menyalahkan pelaku penembakan yang menyerang penonton dengan senjata itu. Menurutnya, pasti ada sebab di balik pelaku bersikap brutal saat itu.

Ia sendiri menduga tindakan itu akibat dukungan moral yang kurang, entah dari orang tua maupun lingkungan sekitarnya. "Mungkin dia anaknya pendiam, selalu menyendiri," imbuh Linda.

Karena itu ia menekankan, semaju-majunya suatu negara, tetap harus diiringi dengan perkembangan moral masyarakatnya. "Kalau dukungan moral kurang, akibatnya ke tingkah anak," ujar Linda.

Tiga WNI yang menjadi korban luka adalah satu keluarga yakni, Anggiat M Situmeang, Rita Paulina Situmeang, dan Prodeo Et Patria Situmeang (anak). Pelaku penembakan brutal yang menyebut dirinya sebagai "Joker" adalah James Eagen Holmes.

Pelaku dikenal sebagai seorang kutu buku. Dia sedang berjuang mencari pekerjaan dengan modal prestasi tertinggi di bidang ilmu syaraf dari University of California, Riverside pada 2010.

Menurut salah satu akademisi di Riverside, Timothy P. White, prestasi Holmes berada di atas rata-rata.  Holmes memiliki konsentrasi studi tentang bagaimana kita semua berperilaku. "Ini ironis dan menyedihkan," tambah White.  (eh)

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan
PT Freeport Indonesia (PTFI) teken Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTFI periode 2024-2026 bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh (dok: Freeport)

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024