Radang Sendi? Makan Saja Brokoli

brokoli
Sumber :
  • istockphoto
VIVAlife - Brokoli ternyata tidak saja kondang dengan kandungan antioksidan pencegah penuaan sel tubuh. Senyawa sulforaphane yang ada pada brokoli juga mampu mengatasi gangguan jantung dan mencegah stroke
Cerita Soal Baby Box, Ria Ricis Seolah Pertegas Tentang Nafkah Batin

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan dari University of East Anglia, sulforaphane kembali mendapat pengakuan. Sulforaphane dinyatakan sebagai senyawa pencegah radang sendi. 
Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

Dalam penelitian tersebut, mereka melakukan percobaan pada tikus yang diberi senyawa brokoli. Mereka juga mengamati jaringan tulang rawan pada sapi yang telah diberikan setelah diberikan sulfoaphane. 
Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Arthritis & Rheumatis menunjukkan, secara signifikan sendi pada tikus terlindung dari penyakit radang sendi. Hal yang sama terjadi pula pada sapi yang mengonsumsi makanan kaya sulforaphane, terjadi penurunan kerusakan tulang rawan. 

Pemimpin penelitian Ian Clark, mengatakan studi ini sangat menjanjikan, meskipun penelitian baru sampai tahap percobaan pada hewan. 

Katanya, penelitian tersebut tidak menutup kemungkinan diterapkan atau bekerja baik pada manusia sebagai pencegahan alami. "Pencegahan akan lebih baik, dan perubahan gaya hidup seperti diet merupakan cara untuk mengatasi hal tersebut, meskipun masalah degeneratif berkontribusi sebagai penyebab umum munculnya radang sendi," kata Clark seperti dikutip dalam Daily Mail. 

Clark juga mengatakan bahwa National Health Service mendata, ada lebih dari 140 ribu pasien diseluruh dunia telah melakukan operasi pinggul dan operasi penggantian lutut, akibat radang sendi.

Terkait hal tersebut, Direktur Medis Arthitis Research di Inggris Alan Silman, juga mengatakan hal yang sama seperti Clark. Katanya, ini merupakan studi menarik dan menjanjikan untuk melindungi orang dari penyakit radang sendi. 

"Kalau temuan ini diterapkan pada manusia, akan menjadi sebuah terobosan kesehatan," ujar Silman. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya