Hamil di Luar Kandungan

Tanya:
Saya (30) baru saja menikah dan ingin segera memiliki anak. Setelah menikah empat bulan, saya hamil tapi mengalami keguguran. Menurut dokter, keguguran terjadi karena saya hamil di luar kandungan. Mengapa kehamilan seperti ini bisa terjadi?

gxxx@cbn.net.id

Jawab :
Kondisi hamil di luar kandungan atau hamil ektopik terjadi bila hasil pembuahan di saluran telur (tuba falopi) tidak berhasil mencapai rongga rahim, namun tertanam dan berkembang di luar rongga rahim. Kehamilan di luar kandungan dapat terjadi di saluran telur, daerah indung telur (ovarium), daerah leher rahim (serviks), dan lain-lain.

Kehamilan di luar kandungan terjadi akibat gangguan pada fungsi saluran telur dalam menyalurkan hasil pembuahan ke dalam rongga rahim. Bagian dalam dinding saluran telur yang normal dilapisi oleh selaput lendir berambut getar, yang berfungsi mendorong embrio ke dalam rongga rahim dengan cara melakukan gerak peristaltik, seperti yang terjadi di dalam usus.
Namun, fungsi tersebut dapat terganggu bila pernah terjadi infeksi pada saluran, sehingga akibatnya hasil pembuahan tetap berada di saluran telur. Selain karena infeksi, gangguan fungsi saluran telur mungkin terjadi karena adanya proses endometriosis, perlengketan, atau desakan pada saluran telur akibat tumor, dan lain-lain.

Pada awal kehamilan, wanita yang hamil di luar kandungan mengalami gejala dan tanda kehamilan seperti biasa, yaitu terlambat haid, mual, dan tes kehamilan pada urine menunjukkan tanda positif. Tapi kehamilan ini biasanya tidak dapat bertahan lebih dari 6 minggu, sebab jaringan calon plasenta atau ari-ari yang masuk ke dalam saluran telur akan membuat saluran telur menggelembung seiring dengan pertumbuhan embrio. Selanjutnya, dinding saluran telur akan melemah dan akhirnya pecah karena tidak mampu mengimbangi pertumbuhan embrio.

Ketika saluran telur membengkak, penderita baru merasakan adanya gejala kehamilan di luar kandungan, yaitu rasa nyeri di perut bagian bawah, di bagian terjadinya kehamilan di luar kandungan itu. Rasa nyeri itu dapat menjalar ke bahu di sisi yang sama dengan terjadinya kehamilan. Selain itu, dapat terjadi juga perdarahan melalui vagina yang kadang-kadang mengakibatkan penderita tampak pucat bahkan pingsan.

Sumber perdarahan harus segera dihentikan melalui tindakan operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh saluran telur yang pecah tersebut.

Sekitar 60% wanita yang pernah  hamil di luar kandungan bisa hamil kembali, 30% lainnya menghindari kehamilan (karena telah cukup anak). Sisanya infertil. Jika masih menghendaki kehamilan, teruslah berkonsultasi dengan dokter yang melakukan tindakan operasi untuk Anda, karena dialah yang paling mengetahui kondisi alat reproduksi Anda. Persalinan selanjutnya dapat berlangsung normal melalui vagina.

Telkomsel Kasih Kabar Positif
Gunungan tumpeng dan arak-arakan di Kota Batu.

Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan di Kota Batu Tetap Meriah Meski Hujan Gerimis

Grebeg kupat tumpeng syawalan mempererat tali persaudaraan.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024