Kuliner Fusi, Cara Lain Menikmati Makanan Antar Negara

Samosa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha
VIVA.co.id
Yuk, Kulineran Sambil Nonton Layar Tancap di Pasar Senggol
- Perkembangan dunia kuliner yang pesat telah melahirkan begitu banyak tren yang akrab di telinga dan lidah para penggemarnya. Namun, di era modern ini, salah satu tren kuliner yang terbilang paling populer dan sulit digeser oleh tren lainnya adalah fusion atau fusi.

Foodigitalpreneur, Cara Zomato Ajak Pebisnis FnB Melek Tren Digital

Bagi Anda yang belum tahu, kuliner fusi atau sering pula disebut hybrid merupakan kuliner yang lahir dari penggabungan elemen-elemen dari berbagai tradisi kuliner yang berbeda. Tipe kuliner ini tidak dikategorikan sebagai salah satu gaya masak tertentu, melainkan merupakan inovasi yang telah dipopulerkan banyak restoran kuliner kontemporer di seluruh dunia sejak tahun 1970-an.
Akhir Pekan, Waktunya Icip-icip 5 Kuliner Yummy di Jakarta


Wolfgang Puck, juru masak selebriti Amerika asal Austria menjadi salah satu pioner kuliner fusi. Di tahun 1960-an, ia membuka restoran yang menyajikan deretan menu fusi Prancis dan Tiongkok di Hanford, California.

Dewasa ini, kuliner fusi banyak ditemui di daerah perkotaan yang masyarakatnya datang dari berbagai tempat. Beberapa di antaranya adalah Australia, Singapura dan New York, di mana para penduduknya berasal dari latar belakang budaya yang berbeda sehingga lebih menyukai menu-menu kuliner fusi.


Salah satu kuliner fusi yang populer di dunia dinamakan Tex-Mex yaitu gabungan antara kuliner bagian barat daya AS dan Meksiko. Ada pula Pacific rim, kuliner yang dihasilkan dari kombinasi berbagai kuliner khas negara-negara kepulauan.


Kreasi Fusi Indonesia


Indonesia dengan keanekaragaman kuliner yang luar biasa telah menjadi salah satu destinasi kuliner yang populer di Asia. Banyak wisatawan asing yang sengaja datang ke Tanah Air bukan hanya untuk berlibur, namun juga mencicipi kuliner tradisionalnya.


Tentu saja, dalam hal ini Jakarta menawarkan begitu banyak pilihan destinasi kuliner mulai dari jajanan pinggir jalan hingga kafe serta restoran. Tak heran jika kini semakin banyak juru masak maupun restoran yang menyajikan ragam kuliner fusion yang menarik bagi para wisatawan dan penggemar kuliner di Ibukota.


Restoran yang menawarkan menu-menu fusi Tanah Air pun kian menjamur. Yang belum lama ini hadir adalah restoran Suntiang yang mencoba mengawinkan kuliner Indonesia yakni kuliner Padang dan kuliner Jepang dengan menyajikan menu-menu unik, seperti sushi rendang, sushi otak sapi, sushi tunjang, gulai ramen, karage ayam balado, ramen cabai hijau, sup kikil miso dan masih banyak lagi


"Sekarang tren kuliner di Indonesia sudah banyak sekali. Restoran-restoran yang bagus juga banyak. Semakin banyak orang yang mengapresiasi kuliner. Lebih banyak juga orang yang tertarik memasak dan dunia kuliner, terutama di Jakarta jadi kuliner semakin booming," ungkap Chef Heri Purnama, sous chef Restoran Sana Sini Pullman Hotel Jakarta kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.


Juru masak yang sempat mengambil spesialisasi kuliner fusi itu juga mengatakan bahwa fusi bukanlah sekadar penggabungan dua jenis kuliner yang berbeda, melainkan mengkombinasikan pula teknik-teknik memasaknya.


Saat ditemui, Heri tengah mengajar kelas memasak kuliner fusi Indonesia dan India kreasinya yaitu samosa opor ayam.


"Fusion sebenarnya bagaimana menciptakan sesuatu yang funky, seperti samosa opor ayam ini. Samosa dari India biasanya diisi sayuran atau daging kambing, namun bisa juga dibuat fusion dengan isian opor ayam," ujar juru masak yang telah memiliki pengalaman masak puluhan tahun itu.


Ia mengatakan, opor ayam tersebut dibuat sedikit berbeda dari biasanya, yaitu dengan memotong-motong daging ayam hingga ukurannya pas sehingga mudah dijadikan isian samosa. Tentu teknik membuat opornya juga ia lakukan seperti membuat isian samosa yang tidak direbus, melainkan ditumis bersama bumbu-bumbu opor pada umumnya.


Selain samosa, spring roll atau lumpia ala Tiongkok juga bisa dibuat dengan isian opor ayam ini. Bahkan Chef Heri mengatakan dalam hal kreasi memasak, tidak ada batasan yang pasti sehingga siapapun bisa mewujudkan banyak ide di dapur mereka.


"Jika Anda suka rendang, samosa, lumpia atau bahkan gyoza juga bisa diisi dengan rendang. Begitu pula dengan bebek betutu atau ayam taliwang. Nanti sajikan samosa bersama sausnya," ucap pria yang pernah bekerja di London, Inggris selama delapan tahun itu.


Menu lain yang saat itu diajarkan Chef Heri dalam sesi kelas memasak adalah risotto labu. Menurut dia, hidangan nasi khas Italia yang dimasak dengan keju, kaldu dan butter itu juga bisa dijadikan fusi dengan mengganti basil dengan daun kemangi, misalnya. Basil, yang menjadi rempah favorit masyarakat Italia selain oregano dan menjadi bahan utama pembuatan saus pesto juga bisa digantikan dengan kemangi untuk membuat spaghetti pesto kemangi dengan cita rasa Indonesia.


"Kuliner fusion memang selalu menjadi tren. Jadi cara memasak asli dan klasiknya tidak dilupakan tapi disesuaikan dengan elemen baru misalnya dengan presentasi. Fusion itu cuma nama kombinasi, teknik masak dan bahan-bahannya dibuat menarik jadi orang tidak bosan," ujar Heri yang juga pernah bekerja sebagai juru masak di Singapura, Florida, Maladewa dan Lombok itu. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya