Sebelum Beri Ponsel pada Anak, Perhatikan Beberapa Hal Ini

Ilustrasi anak bermain ponsel.
Sumber :
  • Pixabay/PublicDomainPictures

VIVA.co.id – Bukan hal asing lagi melihat anak-anak sudah mengenggam ponsel dengan bebas. Tren dan pengaruh teman pergaulan membuat banyak orangtua akhirnya menyerah dan memenuhi keinginan buah hati mereka untuk memiliki ponsel. Di Indonesia memang belum ada aturan mengenai batasan usia seorang anak boleh memiliki ponsel, namun di Amerika Serikat, kepemilikan ponsel baru diperbolehkan ketika anak berusia 12 tahun.

Ibu, Ini Tips Ajarkan Anak Minta Maaf dengan Tulus

Pubertas dan ponsel. Kedua faktor inilah yang membuat buah hati Anda secara biologis terprogram untuk mengabaikan orangtua dan justru lebih banyak memikirkan teman-temannya. Namun di lain sisi, Anda punya cara efektif mengontrol buah hati dengan gadget tersebut. Misalnya, dengan memasang aplikasi pelacak yang bisa mengetahui di mana keberadaan buah hati Anda jika dia tidak menjawab telepon atau membalas pesan.

Meski demikian, pada akhirnya Anda harus menilai kembali apakah buah hati Anda sudah cukup dewasa dan bertanggung jawab ketika memiliki ponsel, termasuk masalah sosial yang akan timbul dari akses medial sosial dan sejenisnya.

Empat Kalimat Ini Pantang Diucapkan pada Anak

Nah, jika Anda masih bingung, beberapa langkah berikut bisa menjadi pedoman Anda dalam membuat penilaian apakah putra atau putri Anda siap memiliki ponsel seperti dilansir dari laman Time.

-Jika buah hati Anda mengatakan semua temannya sudah punya ponsel, tanyakan kepada orangtua teman-teman anak Anda, apakah benar mereka sudah membelikan anaknya ponsel. Buah hati Anda kemungkinan hanya menanyakan beberapa orang teman saja, dan dalam pandangan mereka, yang dianggapnya sudah mencakup semua orang.

Biarkan Si Kecil Ikut Aktif di Dapur Saat Ramadan

-Tanyakan pada diri Anda sendiri apakah buah hati Anda sudah bisa bertanggung jawab memiliki ponsel? Jika dia masih sering sembarangan menaruh barang miliknya atau melakukan pekerjaan rumah, kemungkinannya dia akan mudah menghilangkan ponselnya.

-Jika Anda merasa akan lebih memudahkan jika buah hati Anda punya ponsel, tapi ingin memulainya dengan perlahan, Anda bisa membelikannya ponsel biasa daripada ponsel pintar.

-Ingatlah bahwa ponsel pintar dapat mengakses internet dan anak-anak tentu saja akan memanfaatkannya. Sebuah studi dari University of Basel menguji penggunaan ponsel pintar dan ponsel konvensional. Hasilnya, remaja dengan ponsel pintar menghabiskan waktu berselancar di internet dua kali lebih lama dibandingkan jika mereka memiliki ponsel konvensional.

Pada akhirnya, setiap keluarga dan anak berbeda, jadi keputusan ada di tangan Anda. Tidak ada usia khusus yang ditetapkan oleh para ahli. Namun, mengetahui apa yang diharapkan dan pertanyaan apa yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan, akan membuat Anda lebih siap menghadapi apa yang terjadi ke depan.

Laporan: Adinda Permatasari

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya