Sumber :
- REUTERS/David W Cerny
VIVA.co.id - Salah satu vitamin yang paling dibutuhkan saat masa pertumbuhan adalah Vitamin D. Vitamin ini bisa ditemukan pada beberapa makanan dan minuman, seperti ikan, telur, susu, dan minyak ikan.
Meski demikian, tidak banyak orang mengetahui bahwa Vitamin D mempunyai manfaat yang besar untuk tubuh. Berikut beberapa manfaat penting vitamin ini seperti dilansir laman Boldsky.
Melawan infeksi
Vitamin D dapat membuat tubuh bekerja dengan baik termasuk ketika tubuh sedang merasa lemah. Selain itu, Vitamin D juga melawan infeksi seperti demam dan influenza.
Baca Juga :
Cara Tepat Tangani Luka Kulit agar Tak Berbekas
Bakteri dan virus
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menunjukkan bahwa anak-anak sekolah yang mengonsumsi Vitamin D selama musim dingin dan gugur, berhasil mengurangi risiko terkena influenza A sebanyak 40 persen.
Tulang yang kuat
Kalsium dan fosfor dibutuhkan untuk mengembangkan kekuatan dan struktur tulang. Vitamin D dapat mengakomodasi mineral untuk memelihara tulang.
Gigi
Ketika mengonsumsi suplemen vitamin D, perlu diingat untuk meminum juga vitamin K2. Vitamin K2 dapat membantu kalsium untuk menuju ke daerah-daerah tertentu pada tubuh seperti tulang dan gigi.
Penyakit kardiovaskular
Vitamin D memiliki kekuatan untuk meredakan dan mengurangi hipertensi, penyakit jantung aterosklerotik, serangan jantung, dan stroke. Kekurangan vitamin D meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 50 persen. Yang lebih mengerikan adalah jika Anda menderita penyakit kardiovaskular dan kekurangan vitamin D, maka ada kemungkinan serangan jantung berisiko menjadi 100 persen.
Jika Anda kekurangan vitamin D, maka akan ada sejumlah penyakit kronis yang dapat menjadi perhatian besar. Beberapa penyakit termasuk kanker, multiple sclerosis, tuberkolosis dan infeksi musiman. Ini menjelaskan mengapa vitamin D sangat penting.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menunjukkan bahwa anak-anak sekolah yang mengonsumsi Vitamin D selama musim dingin dan gugur, berhasil mengurangi risiko terkena influenza A sebanyak 40 persen.
