Lima Gangguan Pencernaan yang Dipicu Stres

Ilustrasi sakit maag.
Sumber :
  • VIVAlife

VIVA.co.id – Ketika Anda merasa stres, hormon stres (kortisol) meningkat. Stres memengaruhi tubuh Anda dan memiliki efek berbahaya. Bisa meningkatkan tingkat gula dan tekanan darah serta berbagai hal bahaya lainnya.

6 Cara Sederhana, Cepat dan Efektif Atasi Stres

Untuk itu, perlu diperhatikan bahwa stres dapat membuat tubuh Anda menjadi tidak sehat. Berikut lima hal mengapa stres bisa memengaruhi pencernaan, seperti dilansir laman Boldsky.

Stres mengganggu sistem saraf

Maudy Ayunda: Stress Tidak Selalu Buruk

Sistem saraf pusat tubuh manusia mengontrol proses pencernaan. Jika Anda mengalami stres, sistem saraf pusat mengurangi aliran darah dan menyebabkan kontraksi otot yang diperlukan untuk pencernaan. 

Stres melemahkan metabolisme pencernaan

Meditasi Memiliki Manfaat Besar Mengatasi Stres Berat 

Tubuh bekerja sehari penuh. Itu berarti ketika Anda sedang stres, hal tersebut dapat mengurangi sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jadi, jika Anda makan dengan kondisi stres, hal ini memengaruhi metabolisme Anda dan akhirnya dapat berpengaruh pada proses pencernaan.

Stres memengaruhi lambung

Setelah makan, makanan akan tinggal di sistem pencernaan dalam waktu tertentu. Tubuh akan mendapatkan nutrisi dari makanan tersebut dan sisanya akan menjadi limbah. Jika Anda makan dalam kondisi stres, proses pencernaan berhenti bekerja. Hal ini menyebabkan sembelit yang juga merupakan alasan kembung, obesitas, gas, dan sakit perut.

Sakit maag

Menurut penelitian medis, sakit maag adalah salah satu gangguan pencernaan yang umum terjadi karena seseorang sedang stres. Ketika Anda stres, lambung mengeluarkan asam yang dapat membuat sakit maag. Ini adalah bagaimana stres memengaruhi pencernaan makanan.

Mengurangi sistem kekebalan tubuh

Anda mungkin tidak tahu bahwa 70 persen kekebalan tubuh disimpan dalam usus. Hal ini juga rumah dari bakteri baik dan buruk. Bakteri baik menjaga fungsi tubuh dan otak. Nah, ketika Anda stres, reaksi kimia menghancurkan bakteri baik dan membuat sistem kekebalan tubuh lemah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya