Whulandary Herman, Rasakan Kisah Pilu Penderita Kanker

Whulandary Herman
Sumber :
  • Instagram@Whulandaryherman

VIVA.co.id – Tidak perlu mengidap kanker terlebih dahulu untuk bisa merasakan sakitnya. Ternyata, melihat keluarga dekat yang mengalami kanker juga turut membuat rasa empati pada penderita kanker.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

Whulandary Herman, alumni Puteri Indonesia 2013 mengalami demikian. Ia merasakan pengalaman pilu saat orang terdekatnya mengalami kanker, pengalaman itu membuatnya paham akan penyakit tersebut.

"Adik bapak saya, saat usia 18 tahun sudah meninggal karena kanker," ujar Whulan yang ditemui dalam salah satu acara di Museum Nasional, Jakarta, Selasa 26 Juli 2016.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Kanker payudara tersebut harus menimpa salah satu keluarga dekat Whulan. Perjuangan dari kerabatnya tersebut terus diikuti olehnya hingga kematian datang menjemput.

"Sedih. Karena saya melihat perjuangan dia melawan kanker selama tiga tahun hingga akhirnya meninggal," kata Whulan.

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Untuk itu, Whulan turut memberikan kepeduliannya pada sebuah yayasan kanker pada anak bernama Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia (YSKAI). Dengan bercengkerama bersama anak-anak penderita kanker, ia jadi merasa lebih bersyukur dengan kesehatan yang ia rasakan.

"Belajar dari  bagaimana anak-anak kanker itu bersyukur dengan keadaannya," kata dia.

Ilustrasi kanker serviks.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit kanker dan infeksi virus.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024