Cantiknya Motif Tradisional Indonesia Dipadu Bohemian Modern

Dress tanpa lengan motif daun kemangi dan brokat
Sumber :
  • VIVA/ Elizabeth Swanti

VIVA – Sejak kemunculannya hampir dekade lalu, Alleira memberi napas baru dalam dunia fesyen batik Indonesia. Tampil dengan motif Lace dengan warna gradasi yang tak biasa digunakan dalam batik pada umumnya, Alleira sukses menarik hati tak hanya kaum menengah ke atas yang menjadi target pasarnya, namun juga anak muda yang ingin tampil dengan gaya batik yang berbeda.

ARRAY Tampilkan Siluet Klasik dengan Sentuhan Modern dan Feminin di PIFW 2024

Dalam pagelaran Plaza Indonesia Fashion Week 2018, Alleira tampil dengan sentuhan gaya yang lebih modern ketimbang biasanya. Mengusung tema 'Amorous', Alleira menampilkan sekitar 60 koleksi baru yang tidak hanya mengawinkan motif namun juga gaya. Motif tradisional Parang dan Daun Semanggi yang dimodifikasi bertumpuk serta dipadukan dengan motif Lace ala Alleira tampil mengisi sebagian besar koleksi terbaru kali ini. Agar terlihat tidak membosankan, Alleira juga memasukkan pola geometris yang ditumpuk dengan motif batik.

Motif Parang dan Geometris

PIFW Hadirkan Fashion Show Anak, Bisa Buat Inspirasi Baju Ramadhan dan Lebaran Si Kecil Bun!

Menariknya, semua motif ini diaplikasikan dalam busana dengan gaya Bohemian Italia masa kini. Hal ini terlihat dari potongan lebar di bagian tangan, serta celana berpotongan lebar dan belahan di bagian bawah. Alleira juga mengusung rok berpotongan lebar ala gypsi namun mengawinkannya dengan gaya Italia klasik dengan kancing tumpuk di bagian belakang.  Model pakaian yang biasa ditampilkan dengan warna gelap ataupun warna berani ini, dirombak secara total oleh Alleira dengan gaya mereka sendiri; modis namun tetap elegan. Warna-warna segar yang dikombinasikan dengan kesan elegan dengan warna gelap di setiap siluetnya seperti putih, beige cokelat, navy, hitam, serta terracotta yang diaplikasikan dalam material bahan Jacquard, Organza, Super Silk, serta Sutra ATBM menjadi pilihan untuk koleksi Amorous by Alleira.

Semua bahan dalam koleksi kali ini, kecuali Super Silk, merupakan produksi lokal. Sementara, untuk bahan dengan sutra ATBM (Alat Tenun Bukan mesin), Alleira menggandeng pengrajin tenun di Garut dan Tasik. Pilihan sutra ATBM merupakan langkah berani Alleira mengingat bahan ini membutuhkan bukan hanya detail yang lebih tinggi namun juga waktu pengerjaan yang lebih lama. Dikatakan oleh Zakaria Hamzah, Managing Director Alleira Batik, bahan lokal sebenarnya tidak kalah dengan luar negeri, namun yang perlu diperhatikan adalah pengawasan kualitas serta aplikasi motif dalam desain yang tepat.

Gaya Busana Dikritik, Intip 5 Padu Padan Kemeja Batik Atta Halilintar

Jumpsuit sutra dengan motif parang klasik dan brokat

Dalam Plaza Indonesia Fashion Week kali ini, berbeda dengan desainer lain yang cenderung bermain dengan cutting yang berani, Alleira tetap memilih berada di zona nyaman dengan mempertahankan gaya klasik nan elegan. Namun dalam koleksi Amorous kali ini, terlihat jelas Alleira berusaha menggaet pasar yang lebih luas di luar konsumen loyal mereka. Hal ini wajar, mengingat batik kini memiliki kasta tertinggi dengan pasar terluas di Indonesia dan Internasional.

"Bagi kami di Alleira, batik memiliki banyak kelebihan; bukan hanya sekadar pelengkap baju formal kuno yang penuh tradisi namun kini juga menjadi bagian dari fashion dunia," kata Anita Asmaya Sanin, Creative Director Alleira Batik dalam keterangan resminya di Plaza Indonesia Fashion Week 2018, Kamis, 22 Maret.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya