Trik Agar Si Kecil Kapok Berbohong

VIVAnews - Kejujuran adalah pondasi dari karakter yang baik. Karena itu, ketika buah hati mulai menampakkan kebiasaan berbohong, Anda perlu strategi untuk mengajarkan bahwa berbohong itu salah.

Cara mengatasinya tergantung kebohongan yang dilontarkan si kecil. Cobalah bersikap bijak saat menghadapi tiga kebohongan yang mungkin diungkapkan buah hati Anda.

1. Kebohongan kecil
Hal ini biasanya dilakukan anak berusia balita. Misalnya, si kecil berbohong tentang sudahkah ia mencuci tangan atau menggosok gigi. Jika ini terjadi, jangan terlalu membesar-besarkan dan berteriak. Si kecil mungkin akan jadi takut, dan di masa mendatang, mungkin berbohong lebih banyak lagi untuk menghindarkan kemarahan Anda,” kata Nick Spinnet, Ph.D., profesor pengembangan sumber daya dan studi keluarga di University of Alabama di Tuscaloosa.

Daripada meledak dalam amarah, beri tahu saja kalau Anda tahu yang sebenarnya, dan mintalah dia untuk melakukan apa yang Anda minta. Anda, misalnya, bisa saja bilang, “Mama tahu kamu belum cuci tangan. Jadi, ayo cuci tangan lagi yang benar, ya.”

2. Kebohongan agar tidak dapat masalah
Banyak anak berbohong karena mereka tidak ingin mendapat masalah. Jika anak telah berbuat salah, ia akan berbohong untuk menutupinya kesalahannya. Misalnya, nilai pelajarannya yang 'jeblok', atau ia telah memecahkan vas kesayangan Anda.

Pendekatan yang terbaik untuk mengatasi kebohongan ini adalah meminta pengakuan si kecil dengan cara mengajaknya berbicara. Beri dia pengertian bahwa meski si kecil berbuat salah dan berkata jujur, Anda tidak akan marah dan menghukumnya. Dengan berbicara seperti itu, biasanya sudah cukup untuk menghukum dan menghalangi kebohongan lain di masa mendatang.

Kebohongan karena ada dorongan
Jika berbohong sudah menjadi kebiasaan si kecil sebaiknya jangan didiamkan. Ada kalanya, anak berbohong karena adanya dorongan tertentu, misalnya ia minta uang untuk membeli buku pelajaran, padahal ia menghabiskan uang itu untuk membeli mainan. Hati-hati, kebiasaan ini bisa berlanjut hingga ia dewasa. 

Untuk menghentikan kebiasaan ini, lebih seringlah Anda mengajaknya berkomunikasi. Cari tahu apa aktivitas dan keinginan dia saat itu. Tapi, jika ia masih sering berbohong, Anda perlu lebih tegas. Anda bisa mengatakan, “Kalau kamu nggak jujur, itu membuat Mama tak bisa mempercayaimu. Jadi, berhentilah berbohong. Kalau kamu ingin sesuatu, bilang saja terus terang pada Mama.”

Jika kebohongannya sudah cukup besar, ada baiknya Anda memberikannya hukuman. Misalnya, tidak memperbolehkannya menonton teve, atau melakukan aktivitas favoritnya selama seminggu. Dengan tujuan dia jera berbohong. Tapi, sebaiknya Anda juga memberi penghargaan kalau dia berkata jujur, bahkan walau anak Anda mengakui kalau ia sudah melakukan suatu kesalahan.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024