VIVAnews - Makanan bersantan dan berlemak sudah biasa menjadi menu di saat hari raya Idul Adha. Gulai dan rendang seperti menjadi makanan wajib dan tersaji hampir di setiap rumah.
Akibatnya, mau tak mau makanan itu yang akan disantap sejak pagi hingga malam hari.
Namun, ada bahaya di balik kelezatan makanan bersantan dan berminyak, yakni meningkatnya kadar kolesterol. Kolesterol banyak ditemukan pada lemak jenuh seperti santan, minyak, dan lemak dari hewan, jeroan, kuning telur, serta makanan laut, kecuali ikan.
Sebenarnya, setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya. Sekitar 80 persen di antaranya diproduksi oleh tubuh dan sisanya dari makanan.
Kolesterol tinggi menjadi masalah karena bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Namun, kadar kolesterol yang sangat rendah juga bisa menimbulkan masalah.
Kolesterol Tinggi
Bagi beberapa orang, kolesterol tidak bisa dihindari karena faktor genetik. Artinya, tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol karena faktor keturunan.
Pada orang yang memiliki faktor genetik tersebut, tubuh tetap memproduksi kolesterol lebih banyak, meski hanya sedikit mengonsumsi makanan berkolesterol atau lemak jenuh.
Penyakit yang dikenal dengan istilah familial hypercholesterolemia ini, memiliki kadar kolesterol hingga 300 mg/dL-600 mg/dL.
Familial hypercholesterolemia berpotensi tinggi menimbulkan serangan jantung pada usia muda.
Contohnya, bagi anak yang kedua orang tuanya terjangkit familial hypercholesterolemia bisa memiliki kadar kolesterol lebih dari 1.000 mg/dL.
Jika kadar kolesterolnya sudah sangat tinggi, kematian dini sebelum memasuki usia 20 tahun bisa saja terjadi.
Selain karena faktor keturunan, makanan berasupan lemak tinggi menjadi pemicu peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Lemak merupakan bahan makanan yang sangat penting.
Bila tidak memakan lemak yang cukup, tenaga akan berkurang. Namun, bila memakan lemak yang berlebihan, hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah.
Kolesterol Rendah
Meski demikian, kolesterol rendah juga tidak menyehatkan bagi tubuh. Para ahli menyarankan, kadar kolesterol sebaiknya dijaga pada level kurang dari 200 mg/dL untuk dewasa.
Tapi, kadar kolesterol yang kurang dari 160 mg/dL juga berpotensi menimbulkan penyakit, seperti kanker.
Wanita hamil yang memiliki kolesterol rendah, bisa melahirkan bayi prematur. Sementara itu, kolesterol rendah berpotensi meningkatkan tingkat kecemasan dan depresi bagi ibu.
Untuk mengatasi kadar kolesterol yang tidak seimbang, anda perlu melakukan olah raga rutin dan menjalankan pola hidup sehat.
Porsi makanan seimbang terdiri atas karbohidrat (60 persen), protein (15 persen), kalori dari lemak (25 persen), dan kalori dari lemak jenuh (kurang dari 10 persen). Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari asupan yang berlebih atau kurang aktivitas.
Selain itu, anda perlu menurunkan asupan makanan yang mengandung kolesterol dan mengonsumsi banyak serat.
arinto.wibowo@vivanews.com
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Mobil Listrik China Ini Siap Produksi di RI, Pabriknya Numpang atau Bikin Sendiri?
100KPJ
1 jam lalu
GAC Aion merupakan merek mobil listrik pendatang baru yang resmi menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, dan berjanji akan produksi lokal, lalu di mana pabriknya?
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
10 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini