Gangguan Kesehatan Akibat Komputer

VIVAnews - Komputer adalah kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Baik untuk pekerjaan maupun untuk mencari hiburan. Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer saat bekerja maupun sekadar mecari hiburan.

Komputer dan internet memang bisa mempermudah segalanya dan memiliki banyak efek positif. Tapi dampak negatifnya juga tidak akalah besar antara lain memicu gangguan kesehatan. Nah, berikut gangguan kesehatan yang dipicu oleh penggunaan komputer
 
- Sakit punggung
Hampir semua orang yang menggunakan komputer setiap hari selama berjam-jam pernah mengalami sakit punggung. Posisi duduk membuat beban yang cukup besar pada tulang pungggung Anda. Jadi, jika Anda duduk berjam-jam dan jarang berjalan atau berdiri risiko sakit mengalami sakit punggung sangat besar.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Postur tubuh yang benar adalah salah satu kunci untuk mencegah sakit punggung. Idealnya bahu mengarah ke belakang dan kepala lurus ke depan. Jangan duduk membungkuk dan berjalanlah setiap dua jam untuk menghindari sakit punggung.

- Gangguan mata
Berjam-jam di depan komputer bisa membuat mata kering, stres dan iritasi. Radiasi dari monitor juga bisa membuat penglihatan mengalami gangguan. Untuk itu, pastikan monitor komputer Anda dilengkapi dengan pelindung radiasi. Atur juga warna monitor agar tidak membuat mata tegang. Pastikan pencahayaan baik, sehingga mata merasa nyaman. Kedipkan mata sesering mungkin agar bola mata terlubrikasi dan terhindar dari mata kering.

- Nyeri tangan
Banyak yang mengkhawatirkan komputer bisa memicu carpal tunnel syndrome, tetapi peneliti dari Harvard Medical School membantahnya beberapa tahun lalu. Walaupun begitu, penggunaan keyboard dan mouse dalam waktu lama bisa menyebabkan kesemutan, nyeri hingga mati rasa. Untuk menghindarinya, pastikan posisi keyboard dan mouse benar.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024