Bahan Alami Untuk Atasi Rambut Rontok

VIVAnews - Kondisi rambut rontok bisa disebabkan banyak hal. Salah satunya adalah kondisi kesehatan yang kurang baik. Ketidakseimbangan hormon serta sirkulasi darah yang tidak lancar merupakan penyebab utama kerontokan rontok.

Untuk mencegah dan mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi dan menggunakan beberapa bahan alami untuk memperlancar sirkulasi darah di kulit kepala dan menstabilkan hormon. Inilah bahan alami yang bisa digunakan.

- Ginkgo Biloba
Ramuan populer ini dipercaya bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan kulit. Peningkatan aliran darah ke kulit kepala ini, akan memicu pertumbuhan kembaliĀ  dengan memberikan nutrisi ke folikel-folikel rambut. Anda bisa mengonsumsi suplemen ginkgo biloba yang banyak dijual di pasaran.

- Teh hijau
Kandungan catechin pada teh hijau dapat menghambat enzim reduktase yang mengkonversi testosteron ke rambut dan membunuh sel-sel rambut. Menurut pendapat para ahli, enzim terseut dapat menghambat aktivitas rantai hormon rambut dan membuat rontok.

- Lada merah
Lada merah sudah digunakan selama berabad-abad. Lada merah berfungsi untuk menarik darah dan nutrisi ke kulit kepala dan juga meningkatkan pelepasan histamin yang merangsang pembelahan sel dan pertumbuhan rambut. Untuk itu selalu tambahkan lada merah pada setiap masakan.

- Bawang merah
Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Journal of Dermatology, mengungkapkan jus bawang merah bisa mengatasi kerontokan dan kebotakan (alopecia areata). Sebanyak 23 orang yang terlibat dalam penelitian menggunakan jus bawang merah pada kulit kepalanya dua kali sehari selama dua bulan. Setelah dua minggu, rambut pun mulai tumbuh. Lalu, dalam empat minggu, pertumbuhan rambut kembali terlihat pada 17 orang dan pada enam minggu, pertumbuhan rambut terlihat cukup jelas pada 20 orang.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani
VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024