Mandometer, Solusi Kebiasaan Makan Cepat

VIVAnews - Sebuah studi menemukan, kebiasaan makan terlalu cepat, tidak hanya bisa membuat berat badan cepat melambung, tapi juga dapat menyebabkan penyakit obesitas dan penyakit kronis lain.

Karena itu, Baru-baru ini para peneliti di Inggris menciptakan sebuah alat yang disebut Mandometer. Perangkat ini berfungsi untuk mendeteksi seberapa cepat seseorang menyantap makanan yang ada di piring. Jika penggunanya makan terlalu cepat, maka mesin akan memberitahunya seperti alarm.

Para ahli percaya bahwa makan terlalu cepat bisa mengganggu sistem sinyal yang memberitahu otak untuk berhenti makan saat perut sudah penuh. Perangkat alat untuk mengetahui kecepatan makan ini dirancang oleh para ilmuwan dari Karolinska Institute di Stockholm. Alat ini juga bisa digunakan untuk membantu pasien yang memiliki gangguan makan seperti bulimia atau orang yang cenderung makan dengan cepat.

Kebanyakan orang membutuhkan waktu makan selama 15-20 menit. Tapi, banyak orang yang makan lebih cepat dari itu. Sementara waktu ideal yang dibutuhkan seseorang untuk makan 20-30 menit setiap kali makan.

Selain itu, sebaiknya seseorang mengunyah makanan sebanyak 30 kali. Tapi tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi, jika makanannya cukup keras maka kemungkinan seseorang harus mengunyah lebih dari 30 kali. Dengan menggunakan Mandometer, orang akan makan lebih lambat dan porsinya menjadi lebih sedikit.

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5
Lemon dan madu

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Radang tenggorokan saat berpuasa bisa menjadi hal yang menyebalkan. Rasa gatal, perih dan kering di tenggorokan dapat mengganggu ibadah dan aktivitas sehari-hari.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024