Duh! Jahatnya Garam

VIVAnews - Siapa yang tidak pernah merasakan asinnya garam? Garam merupakan salah satu tambahan wajib saat memasak. Bumbu masak ini dapat meningkatkan dan memodifikasi rasa lainnya. Bayangkan bagaimana rasa masakan tanpa tambahan garam sama sekali.

Kita tentu sering mendengar peribahasa “bagai sayur tanpa garam” yang mewakili kata hambar.

Namun tahukah Anda bahwa kelebihan garam dapat merusak kesehatan? Kadang kita tidak menyadari, jumlah garam yang ada dalam makanan yang kita makan cukup banyak, padahal terlalu banyak garam dapat mengancam kesehatan kita.

Baru-baru ini, Walikota New York, Michael Bloomberg mendorong produsen makanan untuk mengurangi jumlah garam dalam produk mereka sebanyak 25 persen dalam lima tahun.

Memang garam tidak selalu berakibat buruk bagi kesehatan. Garam yang mengandung natrium merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Natrium diperlukan untuk keseimbangan cairan tubuh serta dapat membantu beberapa organ agar bekerja dengan baik.

Namun yang harus digarisbawahi berapa jumlah garam yang dibutuhkan tubuh. Aturan diet di Amerika merekomendasikan kita untuk mengkonsumsi kurang dari 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh garam) natrium per hari. Sedangkan untuk orang yang mengalami hipertensi disarankan mengkonsumsi tidak lebih dari 1.500 mg natrium per hari .

Bandingkan jumlah itu dengan yang kita dapatkan di makanan-makanan lezat yang biasa kita makan di restoran cepat saji yang sudah sangat terkenal di dunia. Menu sarapan berupa telur dan keju pada roti sebuah restoran cepat saji memberikan 1.120 mg natrium pada tubuh kita. Sedangkan sebuah burger dengan keju mengandung 1.450 mg sodium. Itu hanya dalam satu porsi. Bagaimana jika kita makan lebih dari satu porsi? Tentu semakin banyak garam yang masuk dalam tubuh.

Sebagian besar garam, sekitar 80 persen dari makanan harian kita berasal dari makanan olahan. Garam biasanya ditambahkan untuk alasan menjaga keawetan makanan tersebut. Namun apa pun alasannya jumlah garam yang ditambahkan telah melampaui apa yang diperlukan oleh tubuh dan itu membahayakan kesehatan.

Terlalu banyak natrium akibat mengkonsumsi garam dapat menyebabkan atau memperburuk hipertensi. Kelebihan garam juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, padahal tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung dan stroke.

New England Journal of Medicine menemukan bahwa jika setiap orang mengkonsumsi kurang dari setengah sendok teh garam per hari, maka akan ada 54.000 hingga 99.000 serangan jantung setiap tahun, 32.000 hingga 66.000 stroke dan antara 44.000 hingga 92.000 kematian.

Program seperti yang dilakukan di New York untuk mengurangi garam,  juga pernah dilakukan oleh pemerintah Inggris pada tahun 2003 hingga 2004 dan berhasil melakukan pengurangan isi natrium pada makanan olahan sebesar 20-30 persen

Pekan ini (1-7 Februari) dinobatkan sebagai pekan World Salt Awareness Week. Dalam minggu ini dirancang beberapa program untuk mengamati penggunaan garam di seluruh dunia serta mendidik masyarakat tentang manfaat dan bahaya garam.

Lalu bagaimana Anda menjaga jumlah konsumsi garam? Pilihlah makanan yang dalam prosesnya tidak menggunakan banyak natrium. Kita dapat memperhatikan jumlah garam dalam makanan olahan dan membuat pilihan makanan yang sehat untuk tubuh kita. Tubuh milik Anda, maka Anda yang menentukan! Jika merasa makanan olahan tidak sehat karena mengandung banyak natrium, maka atur penggunaan garam pada makanan dengan memasak sendiri. Kesehatan ada di tangan Anda!

Geger, Zuardi Ditemukan Tewas Terkunci dalam Freezer Mobil Es Krim di Lebaran Hari Kedua

Laporan: Djamilah

Pose putri Ridwal Kamil, Camilia Zara Laetitia Azzahra tak lagi berhijab

Unggah Foto Tanpa Hijab, Zara Ungkap Tak Akan Batasi Komentar

Banyak warganet yang menyayangkan keputusan Zara untuk melepas hijab. Tak sedikit juga yang memberi komentar bernada kritik.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024