6 Alasan Wanita Jaga Kesehatan Jantung

VIVAnews - Di usia 20-30an umumnya wanita belum memiliki masalah kesehatan yang berkaitan dengan jantung.

Tetapi seiring bertambahnya usia, penyakit jantung ternyata lebih menakutkan bagi kaum hawa. Statistik terbaru menunjukkan kurangnya pemahaman di kalangan wanita mengenai bahaya penyakit jantung dan stroke membuat penyakit ini menjadi momok bagi kesehatan wanita di usia paruh baya dan setelah menopause.

Berikut beberapa alasan yang patut dipertimbangkan bagi wanita untuk menjaga kesehatan jantung.

1. Penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan pembunuh nomor untuk wanita.
Hasil studi 2003, hanya 13 persen wanita yang percaya bahwa penyakit jantung dan stroke merupakan ancaman kesehatan terbesar bagi perempuan, lebih tinggi daripada kanker. Lebih jauh lagi, serangan jantung pada wanita beresiko 4-6 kali lebih tinggi dan berakibat kematian dibandingkan kanker payudara.


2. Jantung terjadi pada wanita di segala usia
Penyakit jantung berkembang dari waktu ke waktu dan dimulai pada awal masa remaja. Pilihan gaya hidup semasa anak-anak, remaja dan dewasa dapat meningkatkan atau menurunkan risiko penyakit jantung. Kurangnya aktivitas fisik, merokok dan pilihan gizi buruk berperan dalam pengembangan awal penyakit jantung. Sehingga pilihan gaya hidup di usia dini sangat penting bagi kesehatan jantung.


3. Tingkat kematian jantung lebih tinggi pada wanita
Jumlah kematian yang terjadi pada wanita akibat jantung dan stroke lebih tinggi dibandingkan pria. Sebanyak 42 persen perempuan yang mengalami serangan jantung meninggal dalam waktu satu tahun, dibandingkan dengan 24 persen laki-laki.
Selain itu, wanita di bawah usia 50 tahun memiliki risiko kematian, dua kali lebih tinggi akibat serangan jantung daripada laki-laki.


4. Selamat dari stroke tapi cacat
Salah satu cara jantung mewujudkan diri adalah dengan stroke. Meskipun banyak individu dapat bertahan hidup dari stroke, mereka masih mungkin memiliki masalah kesehatan permanen. Stroke menyebabkan kecacatan permanen sebesar 15-30 persen. Dua pertiga wanita yang mengalami serangan jantung tidak dapat pulih seperti semula.

5. Diagnosa jantung pada wanita lebih sulit
Peringatan adanya penyakit jantung pada laki-laki berbeda dengan wanita. Serangan jantung pada wanita memiliki lebih sedikit atau tanpa gejala dibanding serangan jantung pada laki-laki. Faktanya, 71 persen wanita yang mengalami serangan jantung mengalami gejala mirip penyakit flu, tanpa nyeri dada sama sekali. Tipikal lain yang muncul pada wanita adalah leher dan nyeri bahu, nyeri perut, mual, muntah, kelelahan dan sesak napas. Sehingga tidak selalu mudah mendiagnosis serangan jantung pada wanita.

6. Kesehatan jantung dan etnis
Perempuan dari beberapa etnis seperti Latin, Hispanik dan Asia cenderung memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita kulit putih. Faktor risiko ini termasuk obesitas, kurang aktivitas fisik, tekanan darah tinggi dan diabetes. Lebih lanjut, tingkat kematian akibat jantung secara substansial lebih tinggi pada perempuan kulit hitam dan berwarna daripada wanita kulit putih. Kaum wanita dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebanyak 82 persen dengan gaya hidup sehat.

Jadi, berapa pun usia Anda saat ini, mulailah mengambil tindakan untuk meningkatkan kesehatan jantung Anda. Pilihan gaya hidup yang penting termasuk berhenti merokok, menjaga berat badan, aktif, konsumsi makanan sehat, menjaga kesehatan kadar kolesterol, tekanan darah dan gula darah.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024