VIVAnews - Banyak anggapan bahwa wanita hamil harus makan dengan porsi dua kali lipat dari biasanya. Alasannya, wanita hamil tidak hanya memberikan nutrisi untuk dirinya sendiri tetapi juga janin. Benarkah anggapan itu?
Anggapan itu ternyata salah. Kebutuhan makanan wanita hamil tidak diukur dari kuantitas namun kualitas. Wanita hamil justru harus pintar mengatur porsi makan agar tak menjadi gemuk, yang dapat memicu gangguan pada janin.
Yang lebih penting diperhatikan bukan porsi makannya, namun asupan nutrisinya. Wanita hamil wajib mengonsumsi makanan dengan nilai gizi cukup dan seimbang. Berikut beberapa zat gizi yang berperan penting pada kehamilan:
Asam Folat
Asupan asam folat yang cukup dapat menurunkan risiko bayi lahir dengan pembentukan susunan saraf pusat yang tidak sempurna. Misalnya, spina bifida, dimana sebagian tulang belakang tak terbentuk sempurna, sehingga terdapat celah atau lubang pada tulang belakang bayi.
Asam folat sangat dianjurkan untuk wanita yang tengah merencanakan kehamilan hingga 12 minggu pertama masa kehamilan. Asam folat bisa diperoleh dari susu, yoghurt, bayam, kacang-kacangan, jeruk, alpukat, stoberi, gandum, telur, dan brokoli.
Zat Besi
Kurang zat besi bisa menyebabkan anemia pada ibu hamil dan menghambat pertumbuhan janin. Kurang zat besi juga memicu pendarahan besar saat persalinan dan menghambat pemulihan pascapersalinan. Pada masa kehamilan, kebutuhan zat besi bertambah hingga 10 kali lipat.
Zat besi bisa diperoleh dari makanan seperti daging merah, hati, keju, ikan, sayuran berwarna hijau tua, dan kacang-kacangan. Perlu diingat konsumsi teh, kopi, cokelat bisa menghalangi penyerapan zat besi dalam tubuh. Jadi beri jeda waktu antara konsumsi makanan atau suplemen zat besi dengan konsumsi minuman tersebut. Lebih baik perbanyak minum air putih saat hamil.
Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim
– Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Malang berhasil membongkar praktik produksi narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
