VIVAnews - Ada banyak mitos yang bisa menyengsarakan kulit Anda ketika memasuki musim dingin. Banyak anggapan bahwa diam di rumah atau melakukan mandi air hangat saat musim dingin sangat baik untuk kulit tubuh Anda. Hal ini justru mitos yang menyesatkan Anda dan mengganggu kesehatan kulit.
Untuk itu berikut mitos seputar perawatan kulit di musim dingin, mana yang benar dan mana yang salah perlu Anda ketahui.
1. Mitos: Langit yang Mendung Bisa Melindungi kulit dari tabir surya
Mitos ini benar-benar salah.Cuaca yang mendung justru lebih banyak memancarkan sinar UVB yang bisa membakar kulit. Anda tetap harus menggunakan pelindung kulit yang mengandung SPF. Awan mendung pun justru bisa lebih cepat membuat kulit berkerut akibat sinar UVA yang terpancar.
"Anda dapat meningkatkan perlindungan matahari secara eksponensial dengan menggunakan serum kaya antioksidan yang terkandung dalam pelembab, ini bisa menjadi solusi melindungi kulit dari cuaca mendung, " kata dermatolog Dr Cheryl Burgess dari Washington DC..
2. Mitos: kulit berminyak tidak perlu pakai pelembab.
Apapun jenis kulit Anda, jika memasuki musim dingin tetap perlu perlindungan ekstra termasuk pelembab. Sebab pelembab sangat berfungsi untuk melindungi kulit dari polusi yang bisa merusak elemen-elemen pada kulit yang bisa memberikan kelembaban.
Jika kulit Anda super berminyak, Anda dapat bertahan dengan gel-krim atau lotion formula. Jenis kulit kombinasi , gunakan pelembab yang berbeda untuk daerah-daerah berbeda, terutama daerah T dan daerah pipi perlu mendapatkan pelembab ekstra agar tidak kering dan timbul bercak.
3. Mitos: Ganti kulit dimusim dingin bisa merusak kulit
"Ganti kulit sebenarnya menyebabkan pembaharuan sel, dan perlu Anda tahu, sel-sel kulit baru bisa membantu melembabkan kulit, “ kata King. Kunci utama cara melindungi kulit di musim dingin adalah melakukan perawatan kulit untuk melembabkan secara menyeluruh - kadang-kadang dengan masker Hydrating.
Dakar menambahkan: "Enzim berbasis exfoliants akan memberikan hasil yang lebih sempuna karena melakukan pengelupasan dengan cara lebih lembut.”
4. Mitos: Mandi uap di musim dingin bisa melembabkan kulit kering
"Meskipun bisa memberikan kehangatan pada tubuh, tetapi mandi air hangat atau mandi uap di musim dingin bisa membuat kulit kering. Dermatolog asal New Jersey, Dr Robin Ashinoff menyatakan, pemaparan dari air panas dengan suhu lebih dari 98,6 derajat menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan hilangnya air di sepanjang epidermis. Jika Anda ingin merasakan kehangatan dengan mandi uap, jangan melakukannya lebih dari lima menit.
5. Mitos: Kulit Anda akan mendapatkan keuntungan jika Anda tinggal di dalam ruangan sebanyak mungkin.
Ini bukan sekedar mitos, tapi beraktivitas di dalam rumah lebih baik dari pada melakukan aktivitas di luar rumah. Dan benar, suhu dingin yang ekstrim bisa mengisap kelembaban dari kulit Anda.
6. Mitos: Saat musim dingin harus menggunakan pakaian dengan lapisan ekstra
Memberi kehangatan untuk tubuh jelas merupakan keharusan ketika temperatur menurun. Tapi menggunakan pakaian dengan beberapa lapisan bahan seperti nilon dan poliester kain dapat menyebabkan benjolan yang tak sedap dipandang, menyebabkan penyumbatan pori-pori, dan bahkan keringat serta minyak yang ada di kulit tidak bisa terserap sehingga menyebabkan sel kulit mati yang bisa juga menimbulkan jamur pada kulit.
Lebih baik memakai bahan alami yang bisa membantu menghangatkan dan melembabkan kulit. "Shea butter sangat ideal, karena itu antioksidan alami juga sebagai agen pelembab," kata Dakar. Pertimbangkan juga untuk menggunakan krim wajah dan leher dengan humectants seperti lidah buaya, hyaluronic acid, dan asam laktat.
Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini
Rizky Nazar menjelaskan dirinya pergi ke tempat yang ada di video tersebut ramai-ramai dan tidak berduaan dengan Salsha Adriani.
