Waspada Sindroma Patah Hati

VIVAnews - Jika Anda mengalami patah hati lalu depresi dalam waktu lama, sebaiknya jangan disepelekan. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Johns Hopkins University, patah hati bisa membuat kondisi kesehatan Anda mengalami penurunan bahkan kerusakan pada organ tubuh.

Studi klinis menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin akan merespon stres dengan cara yang tidak baik. Kondisi emosional yang sangat buruk saat putus cinta atau kesedihan yang teramat sangat memicu katekolamin dalam jumlah besar ke dalam aliran darah. Bahan kimia ini, secara sementara bisa meracuni jantung, dan bisa membuat gejala mirip dengan serangan jantung. Seperti nyeri dada, cairan di paru-paru, dan sesak napas.

Bisa dikatakan, sindrom patah hati yang mendera orang yang mengalami putus cinta, dapat menyebabkan kerja jantung tidak normal. Putus cinta menyebabkan tekanan emosional yang dalam. Biasanya disertai dengan gejala nafsu makan, tidak bisa tidur, nyeri dada, dan mual. Terkait masalah emosional, muncul depresi yang sering ditandai dengan menangis
tidak terkendali dan hilangnya harga diri.

Dari penelitian di Amerika Serikat, tim peneliti memperkirakan 1 hingga 2 persen pasien yang diagnosa terkena serangan jantung disebabkan sindroma patah hati. Sebagian besar yang menderita sindrom patah hati adalah wanita yang presentasenya mencapai 95 persen.

Jika Anda mengalami sindroma patah hati, berhati-hatilah. Lakukan hal-hal berikut untuk menghindari penurunan fungsi jantung.

- Tetap aktif saat putus cinta. Jangan mengisolasi diri karena hanya akan meningkatkan risiko serangan jantun. Anda boleh bersedih atau mengurung diri dalam kamar tetapi jangan terlalu lama. Segera cari kegiatan yang membuat Anda sibuk dan pikiran menjadi tidak terfokus pada kondisi patah hati.

- Berbicara pada teman, kakak, adik atau sahabat tentang perasaan Anda adalah cara efektif untuk mengurangi perasaan sakit hati setelah putus cinta.

- Berdandanlah yang cantik. Tunjukkan kelebihan dalam diri Anda. Hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri kembali. Cobalah membuat teman baru dan bergaul dalam lingkungan yang baru. Siapa tahu Anda bisa menemukan pria idaman.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024