VIVAnews - Maraknya siaran berita televisi yang mengekspose peristiwa penggerebekan teroris secara vulgar sangat disayangkan Komnas PerlindunganĀ Anak (KPA). Sebab, tayangan tersebut mempengaruhi kejiwaan anak.
"Saya menghimbau supaya televisi memperhatikan hak anak karena siaran peristiwa penggrebekan teroris seperti itu menyebabkan anak menjadi cemas dan bernyali kecil," kata Ketua KPA, Seto Mulyadi atau Kak Seto di Solo, Sabtu, 20 Maret 2010.
Dia mengharapkan agar media khususnya televisi tidak terlalu mengekspose berlebihan mengenai peristiwa penggerebekan teroris. Pasalnya, televisi sering mengekspose peristiwa demi peristiwa. "Mulai dari tewasnya hingga tergeletaknya diekspose terus," katanya.
Sekali lagi Kak Seto mengharapkan supaya tidak mengekspose secara berlebihan. Tak hanya media, pihak keamanan dikatakan dia juga harus berlaku profesional dalam menggrebek pelaku terorisme.
Imbauan tersebut, diakui Kak Seto, berasal dari para orang tua yang sangat mengkhawatirkan perkembangan jiwa anak ketika melihat siaran berita tersebut. "Ya, kami mendapat masukan dari para orang tua," tegasnya.
Laporan: Fajar Sodiq | Solo
Baca Juga :
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Telusuri daftar negara dengan tingkat pengangguran terendah di dunia, mencerminkan keberhasilan sistem ekonomi dan kebijakan ketenagakerjaan mereka untuk masyarakat.
Di kubu Korea Selatan, Laga kontra Timnas Indonesia U-23 menjadi momen kembalinya Byun Jun-soo setelah absen karena akumulasi kartu kuning di laga kontra Jepang.
Bank Sumut jadi tuan rumah Undian Nasional Tabungan Simpeda BPD Periode XXXIV-2024, mempromosikan keindahan pesona Danau Toba, yang merupakan ikonik pariwisata Sumut.
Ketahui perbedaan dan cara cek penerima BPNT dan PKH, dua jenis bantuan sosial yang diberikan pemerintah melalui Kemensos. Dengan jumlah penerima yang mencapai jutaan.
Selengkapnya
Isu Terkini