Film "The Book Of Eli"

Saat Manusia Kembali Ke Zaman Jahiliyyah

Adegan "The Book of Eli"
Sumber :

VIVAnews - Dalam agama Islam, seperti VIVAnews kutip dari wikipedia, Jahiliyyah memiliki makna "ketidaktahuan akan petunjuk Illahi" atau "suatu kondisi akan ketidaktahuan petunjuk dari Tuhan".

Kritik Menohok Masinton soal Ide Presidential Club: Omon-omon Ketemu, Terus Ngapain?

Keadaan tersebut berlangsung pada masyarakat Arab dimana ketika itu kitab suci Al-Qur'an belum diturunkan.

Merujuk pada kondisi itu, sebuah film terbaru yang dibintangi oleh aktor peraih Oscar Denzel Washington berjudul "The Book of Eli" seperti mengingatkan manusia untuk kembali ke fitrah awal.

Teuku Ryan Mengaku Bercanda Soal Hina Tubuh Ria Ricis, Pengacara: "Masalah Kecil"

Dibuka dengan adegan dimana karakter Eli (Denzel Washington) memburu kucing sebagai makan malamnya, "The Book of Eli" yang sarat dengan dialog penuh makna ini memang memiliki plot lambat.

Dengan tata gambar yang cenderung kelam dan banyak mengandalkan efek kecanggihan CGI (Computer-Generated Imagery) untuk menampilkan suasana jaman Jahiliyyah, film arahan dua bersaudara The Hughes ini mengandalkan Gary Whitta sebagai penulis skenarionya.

SYL Sudah Siap Dipenjara Usai Terjerat Kasus Korupsi di Kementan: Berapapun Hukumannya

Walaupun tidak menjelaskan keterangan waktu secara spesifik sebagai setting, film ini berkisah soal dampak perang yang terjadi 30 tahun sebelumnya di bumi. Dalam perang terakhir di peradaban modern itu, diperlihatkan bagaimana kondisi bumi yang semakin hancur dan jumlah manusia semakin sedikit.

Dimasa serba sulit seperti itu, barang-barang peradaban modern ketika sebelum perang dianggap remeh seperti tissue restoran cepat saji, justru bisa jadi rebutan yang berakhir dengan kematian.
Para manusia juga dikisahkan menjadi kanibal yang bisa saling membunuh sesamanya demi mendapatkan barang sepele yang diinginkan.

Kondisi itu membuat Eli (Denzel Washington), seorang musafir berkulit hitam yang berjuang sendirian sebagai walker (pejalan kaki) selalu waspada terhadap apapun dengan perlengkapan untuk melindungi diri yang siap sedia.

Mimpi Eli sendiri hanya satu, yaitu mengantarkan buku ke Barat. Sampai di pertengahan film, penonton masih menebak-nebak buku apa yang sebenarnya dibawa oleh Eli dan kenapa dipertahankan sedemikian rupa.

Sampai akhirnya Eli tiba di sebuah kota dimana penguasa setempat Carnegie (Gary Oldman) sangat berambisi merebut buku milik Eli dengan segala cara.

Demi merayu Eli, Carnegie secara licik juga "menjual" anak tirinya, Solara (Mila Kunis), untuk mendapatkan buku yang selama ini dicarinya. Apakah Eli akan sukses membawa buku itu ke Barat sesuai amanah walaupun gangguan kian mengancam jiwanya?

Kisah film berdurasi 117 menit ini ditutup dengan twisted adegan yang cukup mengejutkan. Sebagai jenis film yang cenderung berat, "The Book of Eli" yang sarat pesan ini kembali mengingatkan umat manusia untuk saling berbagi dengan sesamanya. Bahwa ilmu sebaiknya bukan hanya disimpan untuk diri sendiri tapi juga untuk kemaslahatan manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya