- Arif Firmansyah
VIVAnews - Bagi pecinta masakan pedas, mengonsumsi makanan mengandung cabai bukan saja mendapatkan kenikmatan, tapi juga manfaat kesehatan. Temuan terbaru bahkan mengungkap manfaat cabai untuk mengikis lemak tubuh.
Tim peneliti dari Universitas California menemukan, kandungan capsaicin pada cabai yang menimbulkan rasa pedas dan panas dapat memicu pembakaran kalori dan mengoksidasi lapisan lemak dalam tubuh.
Dari temuan itu, tim kemudian mengembangkan varian cabai dengan kandungan capsaisin yang sama, tapi menghasilkan rasa yang tak terlalu pedas dan efek yang tak terlalu panas. Mereka menamainya dengan cabai dihydrocapsiate (DCT).
Para peneliti awalnya tak menyangka tanaman pedas yang telah dikonsumsi masyarakat di dunia sejak berabad-abad silam itu bermanfaat bagi mereka yang tengah program penurunan berat badan. Tapi, hasil studi menguatkan mereka untuk terus melakukan pengembangan.
Dipimpin, Dr David Heber, mereka melakukan percobaan terhadap 34 pria dan wanita yang tertarik untuk mengonsumsi produk-produk makanan cair pengganti yang rendah kalori selama 28 hari. Mereka kemudian memilih responden secara acak untuk mengonsumsi suplemen mengandung cabai DCT. Sisanya diberikan suplemen placebo.
Hasil analisa setelah tujuh jam pemberian makanan dan suplemen menunjukkan, peningkatan pembakaran kalori di dalam tubuh responden yang mengonsumsi suplemen dengan kandungan cabai DCT yang cukup tinggi. Peningkatannya mencapai dua kali lipat dibandingkan pembakaran kalori di tubuh responden yang mengonsumsi pil placebo.
Tim peneliti juga menunjukkan bajwa DCT memainkan peran penting dalam peningkatan oksidasi lemak. Asupan DCT mendorong pelepasan lemak tubuh sebagai energi. Peningkatan metabolisme tubuh inilah yang kemudian bisa membantu seseorang menurunan berat badan. Tentu didukung dengan konsumsi makanan rendah kalori. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam konferensi tahunan Experimental Biology. (pet)
Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak
Mereka terluka dari melarikan diri.
