Melatih Lidah Anak dengan Menu Variatif

Anak makan es krim
Sumber :
  • Corbis

VIVAnews - Lidah seorang anak memang tidak jauh berbeda dari orang dewasa. Mereka sudah dapat membedakan makanan enak dan tidak enak. Karena itu, jangan heran bila banyak anak yang melancarkan sebuah 'aksi protes' bila masakan ibunya dinilai kurang sedap.

Reaksi umum yang ditunjukkan setiap anak beragam untuk kasus seperti ini. Mulai bertingkah rewel, tidak menghabiskan makanannya, mengeluarkan kembali (melepeh) makanan, hingga menjadi susah sekali makan.

Sisca Soewitomo, seorang pakar masakan yang juga dikenal sebagai brand ambassador dari sebuah produk penyedap masakan mengatakan, membuat masakan sedap untuk buah hati sudah menjadi kewajiban seorang ibu. Menurutnya seorang ibu harus memastikan betul bagaimana hasil olahannya agar tidak mengecewakan lidah anak. "Selalu cicipi masakan kita untuk memastikan citarasanya sudah pas atau belum", ujar Sisca.

Untuk membuat sebuah menu lezat, menurut Sisca, bisa dengan bahan mudah didapat, resep yang mudah dipraktekkan dan dalam waktu singkat. Ibu dapat dengan mudah membuatkan si kecil sup dari bahan yang sangat sederhana. Cukup mendidihkan air, masukkan wortel, kentang, buncis, bakso, dan tambahkan dengan bermacam rempah daun seperti sereh, jahe, dan daun jeruk, jadilah sajian sup yang beraroma menggoda pun sudah hadir di tengah keluarga.

Akan tetapi, menjaga rasa saja tidak cukup. Untuk terus membuat anak bergairah makan, Ibu perlu berkreasi dengan menghadirkan menu-menu variatif. Sebab pola makan dini pada anak-anak bisa mempengaruhi pola makan selanjutnya saat mereka dewasa. "Kalau orang tuanya tidak memberikan menu yang bervariasi, jangan harap saat anak dewasa nanti dia mau makan macam-macam" papar Sisca Soewitomo.

Menu bervariasi akan membantu anak mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan. Juga, menjadi proses efektif dalam melatih indera pengecap dan perasa anak sehingga dua indera tersebut bisa bekerja lebih baik. Pemberian variasi makanan, dianjurkan dimulai sejak bayi (lebih dari 12 bulan) agar mereka lekas terbiasa. Namun, memulai sejak usia anak (6-10 tahun) pun belum terlambat.

Banyak cara yang bisa dilakukan seorang Ibu untuk terus memperoleh resep andalan terbaru. Bisa dengan membeli buku-buku masakan, membuka tabloid wanita dan gaya hidup, bahkan televisi pun sekarang ini banyak menampilkan acara memasak. "Yang penting, ibu juga tidak boleh menyerah untuk terus berkreasi," kata Sisca.

Makanan variatif akan semakin menggugah selera jika ditunjang dengan penampilan menarik. Ibu pun bisa berkreasi dengan macam-macam bentuk potongan unik. Misalnya, wortel yang dibuat seperti bunga-bunga, tomat di potong dadu, atau sosis berwujud gurita. Ciptakan juga komposisi warna semarak, seperti merah, kuning, dan hijau dari berbagai bahan makanan. Dengan melihat warna yang cerah itu, selera makan anak pun bisa diharapkan bangkit dan tergugah. (umi)

MK Tolak Seluruh Gugatan Sengketa Pilpres, Sekjen PAN: Mari Kita Hormati Ujung Proses Pemilu Ini
Sean Gelael raih posisi 1 di sirkuit Imola

Sean Gelael dan Tim WRT 31 Paling Terdepan, Raih Posisi 1 di Imola

Hasil yang mengagumkan diperoleh oleh Tim W Racing Team (WRT) 31 yang di kendarai oleh Sean Gelael dan dua rekam satu timnya, Augusto Farfus (Brasil) dan Darren Leung.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024