Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan

Minyak zaitun.
Sumber :
  • corbis.com

VIVAnews - Limbah tak selamanya identik dengan sampah. Ternyata limbah juga bisa diolah menjadi bahan baku bermanfaat yang bisa digunakan kembali.

Hal ini pun dimanfaatkan oleh tiga siswi dari SMAN 2, Kandangan, Kalimantan Selatan. Dalam ajang  Lo’real Girls Science Camp, sebuah kompetisi sains bergengsi bagi remaja putri SMA, tiga gadis ini membuat suatu penelitian dari limbah ikan yang dijadikan minyak goreng non kolesterol.

Meski penelitiannya hanya memenangkan juara ke III dari 15 finalis yang lolos, karyanya bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengganti minyak sayur. Mau tahu bagaimana proses pengolahannya?

Tiga siwsi, Aulia, Rahmi dan Ernita memanfaatkan limbah ikan tauman yang banyak hidup di perairan Asia Tenggara, seperti Kalimantan. Setiap tahunnya terdapat 46,7 ton limbah isi perut ikan tauman. Sebelum merusak lingkungan, ketiga siswi ini melakukan eksperimen memanfaatkan kembali limbah isi perut ikan tauman sebagai minyak goreng bebas kolesterol.

“Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dan setelah kami uji di laboratorium, minyak goreng ikan tauman ini juga mengandung protein dan lemak yang bermanfaat untuk tubuh,” kata Aulia saat presentasinya di depan para juri di acara Lo’real Girls Science Camp 2010, di Bella Campa, Gadog, Ciawi Bogor, Rabu 23 Juni 2010.

Cara mengolahnya pun tak sulit, isi perut ikan tauman hanya dipanaskan hingga mengeluarkan minyak. Untuk mendapatkan hasil yang bersih, minyak yang keluar bisa disaring dan dipanaskan kembali untuk mengurangi kandungan air di dalamnya, kemudian disaring kembali untuk mendapatkan hasil yang jernih.

“Untuk menghilangkan bau amisnya bisa ditambahkan kunyit, daun pandan dan lengkuas. Sementara untuk menguji ada atau tidaknya protein di dalamnya, kami melakukan uji coba dengan meneteskan larutan bioret pada minyak ikan tauman. Setelah diteteskan dengan bioret warna berubah menjadi ungu. Ini menunjukkan bahwa minyak goreng ini mengandung protein,” ujar Rahmi menjelaskan.

Sementara untuk menguji adanya lemak, mereka mengoleskan minyak pada kertas buram. Kertas pun sesaat berubah menjadi transparan. Menurutnya, ini bisa menjadi tanda bahwa minyak ikan tauman juga mengandung lemak.

Meski bisa dimanfaatkan sebagai pengganti minyak goreng, namun, perlu ada uji coba lebih lanjut tentang berapa banyak kadar HDL dan LDL.

“Ide ini cukuip bagus, dan bisa dikembangkan kembali. Namun, perlu ada uji lanjutan , yakni uji proksimat untuk mengetahui berapa banyak kadar lemak baik dan lemak jahatnya,” kata Salah seorang juri.

Ke depan, Rahmi pun mengatakan selain bisa dimanfaatkan sebagai minyak goreng, hasil penelitian ini juga akan dikembangkan kembali menjadi pengganti bahan bakar solar.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024