- corbis.com
VIVAnews - Ada mitos menyebutkan, masa uji kekuatan pernikahan hanya tujuh tahun. Artinya, pasangan yang telah melewati masa pernikahan lebih dari tujuh tahun selamat dari ancaman perceraian. Keberhasilan pasangan melewati masalah selama itu menjadi pertanda pernikahan awet hingga ajal menjemput.
Tetapi, mitos itu dipatahkan hasil survei sebuah perusahaan konsultan keuangan, Grant Thornton, yang menunjukkan kecenderungan pasangan bercerai setelah 12 tahun pernikahan. Survei mengungkap, sebagian besar pasangan modern yang bercerai telah menghabiskan lebih dari satu dekade hidup bersama.
Alasan ingin tumbuh terpisah atau tidak lagi jatuh cinta paling sering diutarakan sebagai penyebab perpecahan. Telah terjadi empat kali lipat peningkatan perceraian dengan alasan tersebut dalam dua tahun terakhir. Kecenderungan itu disinyalir seiring meningkatnya tekanan terhadap beban keuangan keluarga.
Namun, alasan perselingkuhan masih menempati porsi besar penyebab perceraian. Selingkuh menjadi pemicu lebih dari 25 persen kasus perceraian. Seluruh simpulan itu berdasarkan survei terhadap 90 firma hukum keluarga.
Sally Longworth dari tim Forensik dan Investigasi Jasa Grant Thornton mengatakan bahwa simpulan itu hanya menunjukkan kecenderungan, bukan penghakiman atas sebuah hubungan pernikahan.
"Ini juga bukan menghilangkan mitos lama tentang pernikahan gagal setelah tujuh tahun. Tidak mungkin untuk menempatkan penalaran ilmiah tentang mengapa perkawinan tertentu berhasil dan sementara yang lain gagal," katanya seperti dikutip Daily Mail. (pet)
Baca juga: 5 Perceraian Termahal Sejagat
Benarkah Perceraian Bisa Menular