- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pemerintah Kota Jakarta Selatan akan memperketat jalur masuk peredaran daging untuk wilayah Jakarta. Sementara Pemerintah Jakarta Timur, akan melakukan razia untuk menekan peredaran daging yang tidak layak konsumsi.
Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Dinas Kelautan dan Pertanian, akan melakukan pengawasan di daerah Ciputat. Prosedur pengawasan secara ketat ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya daging gelonggongan atau ayam berformalin dengan melakukan Operasi Transportasi Ayam Sehat (OTAS).
"Pengawasan lalu lintas daging secara intensif akan dilakukan sejak H-7 puasa," ujar Nurhasan, Kasie Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Rabu 11 Agustus 2010.
Pengawasan juga dilakukan pada rumah pemotongan hewan di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Seluruh daging yang akan masuk Jakarta Selatan, akan diverifikasi. Pengawasan dilakukan untuk menjamin keamanan pangan warga Jakarta Selatan.
Kegiatan pengawasan juga akan dilakukan di Jakarta Timur. Pengawasan akan dilakukan dengan melancarkan sweeping ke seluruh los daging.
Sebanyak 32 pasar tradisional di Jakarta Timur yang menjadi target, sudah 13 pasar tradisional yang telah didatangi di antaranya Pasar Perumnas Klender, Pasar Jatinegara, Pasar Kramatjati dan Pasar Cakung.
Seluruh masyarakat diimbau untuk berperan aktif untuk mencegah peredaran daging yang bermasalah. Bila menemukan kasus semacam itu bisa langsung melaporkan ke nomor telepon 021-4808337 atau 021-4838333.
Pada hari biasa peredaran daging ayam potong di Jakarta Selatan mencapai 60 ribu ekor per hari. Memasuki bulan puasa jumlahnya naik sekitar 20 persen, menjadi 72 ribu ekor per hari. (kd)
Eks Ajudan SYL Ungkap Firli Minta Uang Rp50 Miliar, Apa Kabar Berkas Kasus Pemerasan di Polri?
Berkas kasus dugaan pemerasan dengan tersangka mantan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Firli Bahuri hingga kini belum ada kejelasan. Bagaimana kabarnya? Kepala S
