Pulau Tidung, Eksotisme Jejak Bajak Laut

Pulau Tidung
Sumber :
  • VIVAnews/ Marco Tampubolon

VIVAnews - Tiga jam jaraknya dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Barat. Dua daratan mungil itu mengapung di birunya laut yang cantik. Keduanya terpisah jembatan kayu sepanjang hampir satu kilometer yang begitu menggoda dengan pepohonan nyiur melambai. Itu adalah Pulau Tidung.

Sandaran kapal, pemukiman, dan berbagai fasilitas kehidupan, ada di Tidung Besar. Sedangkan Tidung Kecil adalah pulau tak berpenghuni yang dijadikan pelarian para wisatawan sebelum senja.

Wisatawan biasanya terfokus di sekitar jembatan kayu. Sambil menyeberang ke Tidung Kecil, mereka bebas memandang indahnya terumbu karang dan tarian ikan yang tampak jelas dari jembatan.

Tak jarang, mereka tertantang memacu adrenalin dengan terjun dari 'Jembatan Cinta'. Jembatan melengkung setinggi lima meter yang merupakan gerbang sebelum memasuki jembatan kayu. Di sini, mereka berlomba terjun dengan landasan air laut yang sangat jernih.

Pulau Tidung diperkirakan hanya selebar 200 meter dengan panjang sekitar lima kilometer. Pulau ini dikelilingi pantai dangkal yang bergradasi putih karena ditumbuhi karang yang nampak kasat mata dan dipenuhi ikan hias pantai.

Pantai di sini tergolong aman karena tidak berombak besar. Gugusan karang yang mengelilingi pantai mampu menahan ombak dari laut lepas sehingga cukup aman untuk olahraga maupun permainan air.

Keindahan alam bawah laut Pulau Tidung bakal lebih terasa saat pengunjung mencoba snorkeling. Dari tiga lokasi yang sempat dikunjungi VIVAnews, seluruhnya menyajikan pemandangan yang cukup indah dan sulit terlupakan.

Berbagai bentuk terumbu karang menghiasi pantai Tidung dengan beragam jenis ikan yang menghuni. "Dulu pantai di sini jauh lebih bagus. Ikannya juga lebih banyak. Akitivitas pengeboman dan pembiusan ikan yang sempat marak membuat banyak terumbu karang rusak," kata Edy, warga setempat.

Cerita sejarah menyebut bahwa Tidung Besar yang awalnya tak berpenghuni. "Menurut cerita orang tua, Tidung dulunya dihuni seorang bajak laut asal Malaysia. Setelah insyaf, dia memilih bermukim di Tidung Kecil. Makamnya masih ada di sana. Keturunannya juga ada satu yang masih hidup," Edy menambahkan.

Pulau Tidung menjadi alternatif wisata populer warga Jakarta beberapa bulan terakhir. Keindahan pulau berpenduduk sekitar 4.250 orang itu menyebar bagai virus lewat internet.



Kehangatan warga menyambut setiap wisatawan yang tiba di pelabuhan. Banyak dari mereka yang beralih profesi menjadi agen pariwisata dan menjadikan rumah mereka penginapan atau guesthouse ketika akhir pekan tiba.

Beberapa waktu lalu, VIVAnews merasakan kehangatan itu. Ibu Lia, warga setempat, menyambut ramah di pelabuhan. Ia segera menuntun langkah kami menyusuri gang-gang selebar dua meter menuju sebuah rumah yang dijadikan penginapan dadakan.

Sepanjang gang, terlihat beberapa rumah sedang direnovasi. Wisatawan juga tampak bergerombol di sejumlah rumah. "Banyak warga yang mulai bisnis penginapan sejak beberapa bulan terakhir," kata Ibu Lia. Tak jarang, warga melengkapi rumah dengan pendingin ruangan untuk memikat wisatawan.

Ibu Lia mengatakan, Pulau Tidung mulai ramai dikunjungi wisatawan sejak tiga bulan terakhir. Akhir pekan di awal Agustus lalu jumlahnya bahkan mencapai 3.000 orang. Namun, menyusut menjadi 2000-an di akhir pekan terakhir menjelang puasa.

Warga umumnya menyediakan paket wisata dua hari semalam dengan harga rata-rata Rp 250-300 ribu per orang. Paket terdiri dari makan empat kali, penginapan, paket snorkeling lima jam, sewa sepeda dan tiket kapal Jakarta-Tidung (pp). Semakin banyak anggota rombongan semakin murah.

Silakan berkunjung demi melepas penat dari sesaknya Jakarta.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP
Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024