Bahaya Antibiotik pada Bayi

Produk Bayi
Sumber :
  • doc. Corbis

VIVAnews - Jangan sembarangan memberikan obat-obatan pembunuh kuman atau antibiotik pada bayi Anda. Terutama, yang usianya belum genap enam bulan.

Penelitian di Amerika Serikat menemukan, bayi yang mendapat antibiotik, 70 persen lebih mungkin menderita asma di masa kanak-kanak. Penelitian juga mengungkapkan, bayi akan mengalami peningkatan risiko terkena asma sampai 40 persen pada pemberian pertama antibiotik di bulan-bulan pertama kehidupannya. Risiko meningkat 70 persen jika mereka diberi obat kedua untuk mengobati infeksi.

Temuan para ilmuwan Universitas Yale yang terbaru ini adalah serangkaian studi untuk menghubungkan obat-obatan yang digunakan saat bayi dengan asma pada anak. Para ahli ingin mengetahui apakah obat benar-benar menjadi salah satu penyebab asma, dikutip dari laman Daily Mail.

Awalnya, terjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Sebagian menyalahkan pemberian antibiotik pada bulan-bulan awal kehidupan anak. Namun yang lainnya mengatakan asma tidak ada kaitan dengan antibiotik. Riwayat penyakit keluarga lebih mungkin menjadi penyebab asma.

Tetapi, dalam investigasi terbaru, para ilmuwan menyimpulkan bahwa memang ada hubungan kuat antara penggunaan antibiotik dan asma. Bahkan setelah menghubungkan faktor-faktor lain seperti riwayat keluarga.

Dalam penelitian, tim ilmuwan Yale mempelajari 1.400 anak untuk mengetahui apakah mereka menggunakan antiobiotik sejak dini sehingga menyebabkan tingkat kasus asma lebih tinggi di masa kanak-kanak.

Anak yang diteliti adalah mereka yang mendapat obat antibiotik sebelum genap usia enam bulan. Anak-anak yang dilibatkan juga termasuk mereka yang dilahirkan dari orangtua yang tidak mempunyai riwayat penyakit asma.

Dalam laporan temuan mereka, para peneliti Yale menyalahkan obat penggunaan antibiotik sejak dini. Antibiotik ikut merusak keseimbangan mikroba sebagai pelindung usus bayi yang membantu menangkal penyakit pada tahap awal kehidupannya.

Menurut laporan itu, paparan awal mikroba, terutama di saluran usus, tampaknya diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh yang matang dan seimbang dalam masa kanak-kanak. Menggunakan antibiotik, khususnya antibiotik spektrum luas, dapat mengubah flora mikroba dalam usus, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh dan rentan alami alergi.

Pemimpin penelitian Dr Kari Risnes mengungkapkan, "Temuan dari studi, kami harus mendorong dokter untuk menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu, terutama pada anak-anak yang menderita sakit ringan.”

Penelitian itu juga mengungkapkan, di masa kecil, anak laki-laki lebih mungkin terkena asma dibandingkan anak wanita. Pada wanita lebih cenderung untuk mengembangkan asma pada umur belasan tahun.

Seperti diketahui, sekitar 1,1 juta anak di Inggris tercatat menderita penyakit asma. Kasus ini kemudian menempatkan negara ini sebagai negara memiliki kasus penyakit asma tertinggi di dunia, terutama di kalangan remaja. (pet)

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024