- inmagine.com
VIVAnews - Proses kremasi tradisional dengan cara dibakar dianggap tidak ramah lingkungan dan menyumbang pada meningkatnya efek gas rumah kaca. Sebuah pusat Krematorium di Kota Cambridge menawarkan alternatif baru kremasi yang ramah lingkungan.
Pusat kremasi menggunakan teknologi futuristik untuk melaksanakan pemakaman dengan cara dibekukan atau dilarutkan.
Kremasi beku dilakukan menggunakan nitrogen cair untuk mendinginkan tubuh hingga 196 derajat Celcius yang disebut 'promession' atau 'cyromation'. Pada suhu tersebut, tubuh menjadi sangat rapuh dan mudah terpecah-pecah sehingga mudah dibersihkan. Tubuh beku yang pecah nantinya akan digunakan sebagai kompos ramah lingkungan dan dikubur dalam peti mati biodegradable.
Ada juga kremasi yang akan langsung melarutkan tubuh. Melalui prosedur yang disebut resomasi, mayat akan ditempatkan dalam kantong sutra dan ditenggelamkan dalam larutan basa bersuhu 160 derajat Celcius. Tubuh mayat akan larut dalam tiga jam. Semua organ akan menjadi cairan berwarna hijau, kecokelatan dan putih. Cairan ini kemudian bisa langsung di masukkan dalam sistem pengolahan air limbah.
Meskipun hasil proses kremasi dapat didaur ulang, residu juga dapat dimasukkan ke dalam guci dan diserahkan kepada keluarga seperti halnya abu kremasi tradisional.
Manajer Krematorium Tracy Lawrence mengungkapkan, kremasi alternatif lebih ramah lingkungan dibandingkan polusi akibat kremasi tradisional. Setiap mayat yang dikremasi akan menghasilkan 260 kg gas karbon dioksida ke udara.
"Prosedur kremasi ini menghemat pemakaman dan lebih ramah lingkungan," ujarnya seperti dikutip Telegraph.
Enam negara bagian Amerika telah mengesahkan undang-undang untuk memungkinkan resomasi. Di Inggris, kremasi futuristik resomasi masih dalam proses pembahasan. Selain untuk kremasi manusia, krematorium tengah mengkaji untuk melakukan resomasi terhadap hewan peliharaan.
Lalu Lintas Bundaran HI Padat di Malam Takbiran, Banyak Pemotor Tak Pakai Helm
Kondisi lalu lintas di Bundaran HI saat malam takbiran ini terpantau padat merayap, terlihat sejumlah kendaraan roda dua hingga mobil memadati badan jalan.
