Hubungan Tangan dan Kondisi Emosi

Ilustrasi pijat.
Sumber :
  • studiomassage.com

VIVAnews - Hampir 90 persen penduduk dunia adalah pengguna tangan kanan, artinya sebagian besar aktivitasnya dilakukan dengan menggunakan tangan kanan.

Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul Vehicle Declaration dalam Sistem CEISA 4.0

Sedangkan, 10 persen sisanya adalah pengguna tangan kiri dan pengguna tangan bergantian (ambidextrous), yang bisa menggunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian dalam aktivitasnya. 

Dari hasil penelitian yang dilakukan tim Montclair State University, Amerika Serikat, pada pengguna tangan yang "tidak konsisten" ini, ternyata lebih mudah dipengaruhi orang lain secara emosional daripada pengguna tangan kanan dan pengguna tangan kiri.

PSI Ungkap Sosok Gubernur yang Tepat Pimpin Jakarta

Untuk melihat apakah kecenderungan penggunaan dominasi tangan dalam aktivitas juga terkait dengan kestabilan emosi, Ruth Propper dan tim peneliti dari Montclair State University, memainkan berbagai jenis musik klasik dan kemudian meminta subjek untuk berpikir hal yang bahagia, sedih, atau cemas.

Ruth Propper menemukan bahwa subjek yang masuk dalam kategori ambidextrous tidak hanya diketahui lebih cepat mengalami perasaan negatif ketika mereka masuk laboratorium percobaan, tetapi mereka secara konsisten lebih mudah dan cepat mengalami perubahan suasana perasaan. Di sisi lain, pengguna tangan kanan lebih kuat dalam hal mempertahankan emosi dan perasaan.

Viral Jukir Liar di Alfamart Rusak Mobil Pelanggan, Polisi Tetapkan Tersangka

"Penggunaan tangan bisa jadi penanda bagaimana pengaturan dalam otak. Orang ambidextrous cenderung memiliki corpus callosum yang lebih besar. Yaitu area penghubung dari serat saraf yang menghubungkan belahan otak kanan dan otak kiri," kata Propper, seperti dikutip dari Times of India. 

Menurut Propper, peningkatan komunikasi antara antara belahan otak dapat menjelaskan sugesti emosional yang lebih besar. Pada kasus ambidextrous, Propper percaya bahwa peningkatan akses ke bagian otak yang terlibat dalam perhatian pada hal yang tidak sesuai dengan suasana sebenarnya, dapat membuat seseorang jauh lebih bersedia untuk mengubah pikiran dan perasaannya. Penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan International Neuropsychological Society di Boston, Amerika Serikat, awal bulan ini. 

Prabowo dan Megawati

Pasca Putusan MK, Pengamat Nilai Relasi Ini yang Bisa Membuat PDIP Gabung ke Prabowo

Salah satu keputusan politik yang ditunggu publik pasca putusan MK adalah sikap politik PDIP. Apakah akan menjadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran, atau ikut bergabung

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024