- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Ahmad Dhani mengaku sudah biasa diancam oleh pihak-pihak yang tidak suka dengan dirinya. Namun, selama ini biasanya teror dilayangkan lewat situs jejaring sosial, bukan dalam bentuk bom-buku seperti yang diterimanya Kamis kemarin, 17 Maret 2011.
''Kalau dalam bentuk caci maki melalui Twitter dan Facebook itu sering. Tapi ini bom, jelas saya khawatir,'' katanya saat ditemui di ruang Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat.
Oleh si pengirim, pentolan Dewa 19 ini agaknya dituding sebagai agen Yahudi. Soal itu, Dhani membantah, "Saya bukan agen Yahudi atau penyebar paham zionisme di Indonesia. Saya berharap sang teroris tidak termakan fitnah, karena tidak ada data-data konkrit dan bukti tentang keyahudian saya."
Dhani berharap teror terhadap dirinya dihentikan. Untuk itu, dia membawa kasus ini ke kepolisian dengan melaporkan penulis buku 'Fakta dan Data Yahudi di Indonesia' edisi Reformasi, Rizki Ridyasmara; dan 'Fakta dan Data Yahudi di Indonesia' edisi lama, Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara. Dhani buku-buku tersebut telah menyebarkan fitnah terhadap dirinya sehingga dia menjadi sasaran teroris. (kd)