Riset: Suntik Sel Bisa Obati Penyakit Paru

Paru-paru
Sumber :
  • oup.co.uk

VIVanews - Sejumlah ilmuwan meyakini telah menemukan stem cells (sel punca) di paru-paru. Sel-sel ini dapat membuat berbagai jenis jaringan organ, sehingga membuka kemungkinan pengobatan untuk penyakit paru-paru, seperti emphysema dan lain-lain.

Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae, Minta Hakim MK Putuskan Sengketa Pilpres Secara Adil

Menurut kantor berita Associated Press (AP), penemuan ini dimuat dalam majalah New England Journal of Medicine pada Kamis, 12 Mei 2011. Ilmuwan yang melakukan penelitian itu antara lain Piero Anversa, Joseph Loscalzo, dan kolega mereka di Brigham and Women's Hospital, Boston.

Dalam wawancara via telepon, Anversa mengatakan, tidak jelas apa yang biasanya dilakukan sel punca paru-paru ini. Namun ia mengungkapkan, sel punca paru-paru terlibat dalam mengganti sel paru-paru lain yang hilang sepanjang hidup.

4 Kejanggalan Pembangunan Masjid yang Diinisiasi Daud Kim, Ternyata Tanahnya Belum Hak Milik ?

Menggunakan tikus sebagai percobaan, para ilmuwan menyuntikkan sel manusia ke tubuh binatang tersebut. Setelah itu sel-sel menunjukkan kemampuannya yang serba guna dengan membentuk saluran udara, kantung udara, dan pembuluh darah dalam waktu 10-14 hari.

"Kami memiliki jumlah regenerasi yang sangat besar, melibatkan jutaan sel-sel baru," ujar Anversa.

Buntut Kasus Pembangunan Masjid oleh Daud Kim, Federasi Muslim Korea Ingatkan Hal Ini

Dia juga mengatakan, sel-sel ini juga mungkin berguna untuk membangun paru-paru setelah pasien menjalani operasi kanker yang menyerang organ itu. Namun, tidak jelas apakah sel-sel ini bisa digunakan untuk mengobati asma.

Namun, Loscalzo menjelaskan masih terlalu dini untuk langsung memastikan bahwa penyakit paru-paru dapat diobati dengan menggunakan sel-sel. Dia menjelaskan, para peneliti awalnya meneliti emphysema dan tekanan darah tinggi di dalam arteri paru-paru atau disebut dengan hipertensi pulmonal.

Emphysema sendiri adalah penyakit progresif yang menghancurkan bagian penting dari paru-paru dan meninggalkan rongga besar sehingga menganggu fungsi paru-paru.

Para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian menegaskan bahwa penemuan tersebut harus dikonfirmasi dengan mengadakan penelitian yang lebih jauh. Mereka juga menilai, terlalu dini untuk menjanjikan tentang pengobatan penyakit paru-paru menggunakan sel.

Meski demikian mereka mengatakan penemuan tersebut bisa menjadi kemajuan yang signifikan dalam bidang yang cukup sulit dalam penelitian.

"Ini adalah temuan yang luar biasa dan mereka memiliki implikasi yang luar biasa. Tetapi itu harus dilakukan ulang dengan cara yang sama, " ujar Dr. Alan Fine dari Boston University.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya