VIDEO: Dokumenter Penyelundupan Kayu di Papua

Film Dokumenter Hari Bumi
Sumber :
  • screen capture

VIVAnews - Film dokumenter berikut sempat diputar dalam rangka peringatan pekan hari Bumi beberapa waktu lalu. Film-film ini sengaja dibuat untuk menyorot tentang kekayaan alam Papua yang 'dicuri' demi kepentingan industri dan ekonomi.

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Tiga film dokumenter yang berkisah tentang Papua adalah 'The Lost Frontier' (Telapak&EIA), 'Up For Grabs' (Telapak&EIA), 'Di Ambang Subuh Zaman Baru' (CII). Film-film tersebut menampilkan keindahan Raja Ampat yang terancam rusak, penyelundupan kayu merbau, dan lahan yang mulai berkurang karena masuknya industri.

"Targetnya membangun kesadaran masyarakat bahwa isu lingkungan itu tidak kalah pentingnya, biar mereka sadar dan melihatnya dari sudut pandang masing-masing," kata Revitriyoso Husodo, Direktur Bumi Bagus Production yang ikut memprakarsai film dokumenter tersebut.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United

Seperti dalam film dokumenter "The Last Frontier", yang menampilkan pembalakan liar di Papua, beberapa adegan diambil dengan kamera tersembunyi.

Environmental Investigation Agency (EIA) dan LSM Telapak yang mendokumentasikan film tersebut, mengungkapkan adanya penyelundupan kayu merbau ilegal terbesar di Indonesia ke China dengan nilai yang mencapai triliunan rupiah.

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Dalam pencurian kayu merbau yang ditebang dari hutan Papua dan diselundupkan ke China itu terlihat bahwa mafia ikut bermain. Mereka kian leluasa karena ada oknum aparat yang ikut membantu mereka.

Merbau merupakan jenis kayu keras berharga umumnya digunakan untuk bahan dasar lantai kayu. Ada sekitar 300.000 meter kubik kayu bulat merbau diselundupkan keluar dari Papua setiap bulannya untuk mensuplai industri kayu China yang sangat membutuhkan bahan baku.

Penasaran dengan filmnya, Anda bisa menyaksikan cuplikannya disini. (Sumber : Bumi Bagus Production)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya