Selamat Tinggal Kacamata Tebal

VIVAnews - Mungkin, sudah saatnya Anda mencari alternatif lain agar bisa dengan leluasa menikmati pemandangan, tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak. Solusinya, LASIK (Laser Assisted In-situ Keratomileusis).

Meski bukan hal yang baru di Indonesia, karena sudah ada sejak 1997, metode LASIK ini selalu berkembang dan semakin canggih. Kini, cara bekerjanya lebih cepat, aman, dan nyaman. Dijamin, penglihatan Anda bisa kembali normal.

Sebenarnya, daya kerja LASIK mirip dengan kacamata dan lensa kontak. Kornea dikikis dengan penyinaran laser untuk menghilangkan kelainan refraksi, sehingga bayangan akan tepat di retina, layaknya mata normal. 

Pada penderita myopia (rabun jauh), proses operasinya berlangsung dengan cara mengikis bagian tengah kornea dengan sinar laser hingga membuat cekungan, sesuai dengan tingkat minus yang ingin dikoreksi. Cekungan ini dibentuk sama seperti lensa negatif pada kacamata. Jadi, seolah-olah kornea kita dibentuk sama seperti kaca mata yang dibutuhkan.

Sedangkan, pada hiperopia (rabun dekat), ‘penembakan’ laser dilakukan di bagian pinggir kornea, hingga bentuk korena lebih cembung. Sama dengan miopia, tebalnya pengikisan disesuaikan dengan ukuran plus yang ingin dikoreksi.

Namun, sebelum menjalani operasi LASIK sebaiknya Anda banyak bertanya pada dokter. Keberhasilan operasi ini tergantung dari syarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Di antaranya:

1.Daya refraksi (ukuran kacamata) sudah menetap, tidak berubah-ubah.
Karena itu, tindakan LASIK hanya diperbolehkan bagi yang berusia di atas 18 tahun. Sebab, di usia ini, tubuh, termasuk mata, tidak lagi berkembang secepat sebelumnya.

2. Tidak sedang hamil atau menyusui.
Perubahan hormon dapat mempengaruhi perubahan pada bola mata, yang menyebabkan penglihatan lebih rabun dari biasanya.

3. Bukan penderita diabetes
Produksi gula berlebihan pada tubuh diduga mampu mempengaruhi jaringan bagian mata, yang bisa berdampak merusak retina dan mempercepat timbulnya katarak.

Nah, agar operasi berhasil, pemeriksaan ketat dan cermat pada mata harus dilakukan terlebih dahulu. Antara lain:

- Ketebalan dan lengkung kornea harus memenuhi persyaratan.
Dalam hal ini, harus menjalani tes topografi untuk memeriksa seberapa tebal kornea.

- Kondisi mata sehat
Tidak sedang menderita penyakit mata. Seperti, katarak,atau glaucoma.

- Mata tidak kering
Bila mata mengalami kekeringan yang berlebihan, akan timbul iritasi, atau bahkan infeksi mata.

- Tidak memakai lensa kontak dalam waktu lebih dari sebulan.


Bisa Dilakukan di Mana?

1. Jakarta Eye Center
Jl. Cik Ditiro 46
Menteng, Jakarta
Telp: (021) 3107434 / 335600

2. Klinik Mata Nusantara
Kawasan Niaga Selatan Blok B-15
Bandar Kemayoran, Jakarta 10610
Telp:  (021) 654 6688

3. Pusat LASIK dan Bedah Refraktif

Rumah Sakit Pondok Indah
Jl. Metro Duta Kav. UE
Pondok Indah, Jakarta
Telp: (021) 7657525 / 7502794

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024