VIVAnews - Kenangan manis berupa es puter yang dijual keliling, mewarnai daftar jajanan masa kecil. Saat mendengar suara tung..tung... anak-anak berlarian ke luar rumah untuk memanggilnya.
Biasanya es ini dijajakan keliling dengan gerobak. Untuk menikmatinya bisa dengan jepitan roti tawar atau dengan cone yang warna-warni. Kemudia biasanya diberi taburan meises atau susu cokelat.
Es puter berbeda dengan es krim milik negara tetangga. Rasanya manis tetapi ada rasa gurih, dan teksturnya sedikit kasar. Ini karena es puter terbuat dari santan bukan susu, dan pembuatannya juga masih menggunakan tenaga manual bukan mesin.
Jika diperhatikan ada sedikit rasa asin pada saat menikmatinya. Hal ini dikarenakan, pada saat membuatnya menggunakan bantuan garam laut. Garam di letakan disekeliling luar dinding termos es, kemudian diputer. Ini menjadi alasan kenapa es ini dinamakan es puter.
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
