- Hollyscoop
VIVAnews- Kecintaan Angelina Jolie terhadap keluarganya, membuat Jolie rela melakukan apapun demi melindungi seluruh anggota keluarganya. Ia bahkan rela melakukan pembunuhan jika terpaksa, demi membela dan melindungi pasangannya, Brad Pitt juga keenam anaknya.
Aktris peraih Oscar yang merawat enam anak, Steve (10), Pax (8), Zahara (7), Shiloh (5) dan anak kembarnya yang berusia tiga tahun, Knox dan Vivienne bersama pasangannya Bard Pitt tidak ingin main-main dalam menjaga keharmonisan rumah tangganya.
Ketika ditanya apakah dia bisa membunuh untuk membela diri, Angelina menjawab, "Saya berpikir saya bisa, ya aku pasti bisa membela keluarga saya.." ujarnya seperti dikutip laman Female First.
Angelina terkenal bukan hanya perannya dalam banyak film. Ia juga terkenal karena gemar melakukan kegiatan kemanusiaan ke sejumlah negara yang hancur karena peperangan. Dan dia mengakui dia punya beberapa pengalaman mengerikan ketika dia mengunjungi mereka.
Wanita yang juga menjabat sebagai duta besar PBB ini pun mengatakan, "Saya mengalami saat-saat di mana saya sudah berada di rumah dan orang menggedor pintu dan berteriak padaku dan berkata, 'Kami tahu dia ada di sana dan kami ingin paspornya'. Saya mengalami hal ini ketika saya pergi ke Afghanistan. Saya saat itu turun dari pesawat berpikir, ini adalah baik. Dan kemudian aku sampai di sana dan mereka mengatakan, 'Orang-orang sangat marah dengan Anda. Mereka marah karena Anda seorang wanita dan Anda orang Amerika yang datang bersama UNHCR, sehingga Anda menjadi target," kisah Jolie.
Mengalami peristiwa ini, membuat Jolie berinisiatif menulis sebuah catatan untuk Brad Pitt. Ia membayangkan jika terjadi sesuatu, setidaknya Pitt bisa tahu bahwa ia baik-baik saja. " Tapi dua minggu kemudian mereka melakukan penyerangan pada PBB dan mereka membunuh semua orang di bungker. Hal inilah yang membuatku rela melakukan apa saja demi melindungi keluargaku," katanya.
Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika
Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali
