Siklus Menstruasi Pengaruhi Jaringan Kulit

VIVAnews - Faktor kelebihan berat badan dan siklus mentruasi yang tidak teratur disinyalir mempengaruhi psoriasis atau penyakit yang merusak jaringan kulit akibat adanya perubahan hormon estrogen.

Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan

Menurut spesialis obstetri ginekologi dr Azen Salim, walaupun belum ada bukti dalam penelitian, kasus psoriasis yang ditemui umumnya terdapat pada wanita usia reproduktif dengan fungsi ovarium yang masih bagus.

"Belum ada penelitian yang mengenai usia pasien, tapi sebagian yang saya temui terjadi pada wanita usia produktif," ujarnya pada seminar psoriasis bertema Stop Psoriasis di Club Golf Senayan Jakarta, Minggu, 15 Februari 2009.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Psoriasis adalah penyakit genetik dan non genetik, tidak menular, yang disebabkan penyampaian sinyal yang salah dari sistem kekebalan tubuh. Sehingga, mengakibatkan sel-sel kulit beregenerasi terlampau cepat daripada umumnya yang menyebabkan lesi kemerahan seperti bersisik jika dikelupas akan berdarah.

Pada diskusi psoriasis, Azen mengatakan terdapat tiga jenis hormon estrogen. Yaitu hormon estron, terdapat pada wanita dengan kadar lapisan minyak tinggi (obesitas), estradiol pada wanita yang mengalami ovulasi, dan estriol pada wanita hamil.

Geger Penemuan Fosil Ular Lebihi Ukuran T-rex, Begini Bentuknya

Dia juga menuturkan, wanita dengan kelebihan berat badan atau obesitas akan mendorong hormon estron menekan ovarium sehingga mengganggu siklus menstruasi.

Normalnya, kata dia, setiap bulan wanita mengalami ovulasi dan mengeluarkan sel telur. Tapi, pada penderita obesitas atau terganggunya siklus mentruasi hanya terjadi sekali dalam dua hingga tiga bulan. "Wanita yang resisten terhadap hormon insulin secara tidak langsung memiliki potensi psoriasis," ujar Azen.

Kemungkinan lainnya, Azen mengatakan penggunaan obat TNF (T cell necrosis factor) dengan kandungan preparat estrogen yang sering direkomendasikan dokter kulit untuk melicinkan kulit dalam menarik air.

Dia menambahkan, penyuntikan hormon estrogen yang seringkali dilakukan wanita pasca menopause untuk menarik air mencegah penuaan juga berpotensi psoriasis. "Wanita yang menggunakan pil KB guna mencegah proses ovulasi yang dipengaruhi hormon estradiol juga berpotensi," kata Azen.

Namun, Azen mengakui, perlu penelitian lebih lanjut jenis estrogen mana yang mempengaruhi psoriasis. "Hingga saat ini masih belum terpecahkan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya