Studi: Keramahan Ditentukan Genetik

Ilustrasi wanita tersenyum
Sumber :
  • istockphoto

VIVAnews - Para psikolog dari University at Buffalo dan University of California, Irvine, menemukan alasan mengapa beberapa orang baik dan murah hati. Ternyata, genetik mereka lah yang mendorong hal tersebut.

Michel Poulin, PhD, asisten profesor psikologi, penulis utama studi “The Neurogenics of Niceness" mempublikasikan temuannya bulan ini di Psychological Science. Penelitian itu, yang juga didukung oleh Anneke Buffone dari University at Buffalo dan E. Alison Holman dari University of California, Irvine. Studi mengamati perilaku peserta yang memiliki versi gen-gen reseptor pada dua hormon yang terkait dengan kebaikan.

Mereka tidak hanya menelitinya di laboratorium, tetapi juga melakukan penelitian dari hubungan atau pertalian dekat para peserta dengan orang lain. Penelitian laboratorium sebelumnya telah menghubungkan hormon oksitosin dan vasopresin dengan cara kita memperlakukan orang lain.

Oksitosin mendorong perilaku yang lekat dengan sifat keibuan. Di laboratorium, peserta yang mempunyai hormon ini menunjukkan keramahan yang lebih besar. Istilah love drug dan cuddle chemical digunakan dalam sebuah artikel untuk menggambarkan oksitosin.

Poulin mengatakan penelitian itu merupakan upaya untuk menerapkan penemuan-penemuan sebelumnya, yang mempelajari perilaku sosial pada skala yang lebih besar. Para peneliti juga ingin mengetahui apakah bahan kimia dapat menimbulkan perilaku pro-sosial, seperti keinginan untuk beramal atau berpartisipasi dalam kegiatan sipil, misalnya membayar pajak, melaporkan kejahatan, donor darah dan sebagainya.

Ia pun menjelaskan bahwa hormon bekerja dengan cara mengikat sel-sel melalui reseptor yang datang dalam bentuk berbeda. Ada beberapa gen yang mengontrol fungsi reseptor oksitosin dan vasopresin.

Peserta penelitian diteliti berdasar sikap mereka terhadap tugas warga negara, orang lain dan dunia pada umumnya, serta kegiatan amal mereka. Selain itu, mereka juga mengambil bagian dalam survei internet. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan beragam.

Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU

Contohnya, apakah orang berkewajiban untuk melaporkan kejahatan atau membayar pajak, bagaimana perasaan mereka tentang dunia, apakah orang pada dasarnya memang baik atau apakah dunia adalah tempat yang baik untuk dihuni atau buruk.

Dari semua peserta, 711 orang memberikan sampel air liur untuk analisis DNA, yang bisa menunjukkan apa bentuk oksitosin dan vasopresin mereka. “Peserta yang merasa dunia ini sebagai tempat yang penuh ancaman biasanya kurang membantu orang lain, kecuali jika mereka memiliki versi dari gen reseptor yang umumnya terkait dengan kebaikan,” jelas Poulin, seperti dikutip dari Science Daily.

Poulin menambahkan bahwa versi gen reseptor yang "lebih bagus”, memungkinkan Anda untuk mengatasi ancaman dengan lebih baik. Anda akan membantu orang lain meskipun Anda sendiri ketakutan. (umi)

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku belum kepikiran untuk maju dalam Pilkada 2024, dia justru menilai Kasatpol PP DKI Arifin berpotensi maju di Pilkada DKI.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024