Saat Herbal Indonesia Jelajahi Dunia

Obat-obatan Herbal
Sumber :
  • istockphoto

VIVAnews - Berbagai studi membuktikan, obat herbal memiliki segudang khasiat yang sejajar dengan obat konvensional yang ada saat ini. Tak heran, obat tradisional asli Indonesia kini mulai mendapat tempat dalam dunia medis.

Obat herbal bukan lagi sekedar tradisi masa lalu untuk menjaga kebugaran sebagian masyarakat. Pemerintah telah mempromosikan penggunaan obat herbal di berbagai rumah sakit nasional. Sejalan dengan itu, produsen obat herbal yang berpusat di Wonogiri Jawa Tengah, PT Deltomed Laboratories meluncurkan sebuah kampanye pengobatan dengan herbal untuk hidup yang lebih sehat.

"Bahan-bahan herbal berkhasiat untuk menjaga kesehatan warga masyarakat," ujar Managing Director PT Deltomed Laboratories, Mulyo Rahardjo pada kunjungan ke perusahaan obat herbal di Wonogiri, akhir pekan lalu.

Tak seperti obat herbal di masa lalu yang diekstraksi dengan teknologi sederhana, ekstraksi herbal menggunakan teknologi modern mampu memenuhi standarisasi pengolahan obat tradisional dan aman dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

“Efektivitas khasiatnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan relatif tak menimbulkan efek samping. Pembuatannya juga higienis dan mampu memproduksi lebih banyak," ujarnya.

5 Negara yang Bakal Jadi Medan Perang Jika Perang Dunia III Pecah, Indonesia Gimana?

Salah satu yang dibutuhkan agar obat tradisional Indonesia untuk bersaing di dunia internasional adalah standar mutu produk, seperti QES, GMP, CPOTB (cara pembuatan obat tradisional yang baik), sertifikasi National Sanitation Foundation (NSF), sertifikasi FDA, dan peraturan 3A dalam pembuatan produknya.

“Sertifikat NSF menunjukkan bahwa obat herbal Indonesia kini diterima masyarakat dunia. Apalagi sertifikasi ini wajib dimiliki oleh produk herbal Indonesia untuk bisa masuk ke pasar Amerika Serikat,” tegasnya.

Di dalam negeri, produsen obat herbal tersebut menjalin kerjasama dengan 30 rumah sakit nasional untuk memasyarakatkan penggunaan obat herbal tradisional.

Sehat dan Sejahtera

Tak hanya sehat, herbal mampu meningkatkan taraf hidup petani. Bahan baku herbal dalam skala industri tentu membutuhkan pasokan dari petani. Pola kemitraan, menurut Manajer Produksi PT Deltomed Laboratories Adi Suryo, selain menyediakan bahan baku juga memberdayakan anggota kelompok tani.

Para petani diberi pendampingan selama pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga proses panen.  "Pengawasan menjadikan kualitas bahan baku bisa terjaga. Harga jual hasil panen bahkan bisa mengikuti harga pasar."

Sekretaris kelompok tani Sari Bumi asal Desa Rejosari, Jatisrono, Wonogiri Parmanto mengatakan program kemitraan secara ekonomi membantu meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kalau dulunya kami menanam jambu mete dan singkong, saat dirangkul Deltomed kami menanam jahe dan kencur. Hasil panen mencapai 6 ton, per kilogramnya Rp14 ribu. Untungnya lumayan," kata Parmanto.

Pakar Ungkap Pria Harus 21 Kali Ejakulasi dalam Sebulan, Kenapa?
Chicco Jerikho

Cerita Chicco Jerikho yang Berjuang Hidup dan Mati Sampai Titip Pesan Untuk Anak dan Istrinya

Diungkap Chicco Jerikho, pihak dokter juga mengungkap bahwa orang yang didiagnosis dengan sepsis memiliki survival rate rendah

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024