- corbis
VIVAlife - Sekilas mungkin tampak bersih di tengah sejuknya ruang berpendingin udara. Namun, sebuah studi memperingatkan bahwa meja kerja di kantor berpotensi menjadi sarang bakteri dan kuman, yang dapat memicu gangguan kesehatan pekerja.
Dalam studinya, sejumlah ilmuwan dari Universitas Arizona mengambil lebih 5.000 sampel tingkat kebersihan di sudut-sudut ruang di sejumlah perkantoran. Mulai dari firma hukum, kantor asuransi, call center, hingga perusahaan kesehatan.
Berdasar pemeriksaan mikroskopis di laboratorium, mereka menemukan seluruh sampel terbukti mengandung jutaan kuman dan bakteri. Dari yang tidak berbahaya hingga yang mematikan.
"Tidak ada yang dapat menghindari kondisi ini sepenuhnya," kata peneliti utama, Richard Millard, dari Kimberley-Clark Professional, dikutip Times of India.
Hasil analisis bahkan menyimpulkan bahwa meja kantor berpotensi menyembunyikan bakteri 400 kali lebih banyak daripada permukaan kloset duduk. Sedangkan keyboard komputer empat kali lebih banyak daripada bakteri di toilet.
Menariknya, pekerja tak hanya menjadi target kontaminasi bakteri. Masing-masing pekerja rupanya juga berkontribusi menyebarkan dan meningkatkan konsentrasi bakteri dari luar ke dalam ruangan.
Selain keyboard komputer, area yang menjadi pusat konsentrasi dan penyebaran bakteri di antaranya gagang laci, file holder. Dapur kantor, tempat cuci piring, toilet, dan tombol lift, juga menjadi favorit kuman jahat.
Profesor Hugh Pennington, salah satu ahli mikrobiologi Inggris, meminta masyarakat tak terlalu berlebihan meresponsnya. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap kebersihan tangan. "Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah untuk mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan."
Artikel menarik soal seks, showbiz, wisata, dan kuliner bisa dilihat di tautan ini.
Hundreds of Buildings Affected by The Earthquake in West Sulawesi have been Renovated
Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) inaugurated 147 reconstruction buildings after the 6.2 magnitude earthquake hit West Sulawesi on last January (2021).
