Alasan Wanita Menghias Tubuh dengan Tato

Megan Fox
Sumber :

VIVAlife - Dahulu, tato memang digunakan sebagai identitas untuk memberikan kesan lebih kuat atau mengerikan, sekarang tidak lagi.

Umat Islam Dunia Rayakan Idul Fitri 1445 H dengan Penuh Semangat

Bahkan kini, tato bukan lagi milik kaum pria. Para bidadari kini juga mulai menghiasi tubuh mereka dengan tato. Banyak yang kemudian terkesima dengan nilai artistik tato.

Pada ajang New York City Tatto Convention misalnya, kehadiran wanita lebih banyak dibandingkan dengan pengunjung pria. Lucy Challenger adalah salah satunya. Aktris berusia 28 itu datang jauh-jauh dari London hanya untuk menyelesaikan tato-nya yang dibuat dua tahun lalu di Los Angeles.

SBY Absen di Acara Open House Jokowi, AHY Ungkap Alasannya

Sesi rajah berlangsung selama delapan jam, dimulai dari pukul empat sore hingga tengah malam. Biayanya sekitar Rp9 juta, belum lagi harga tiket pesawat dari London.

"Ini adalah investasi yang besar. Tidak semua orang dapat menghabiskan jumlah uang sebanyak itu, tetapi ini cuma sekali seumur hidup," ujar Challenger, seperti dikutip Japan Today.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Tahun ini, wanita di Amerika Serikat mengambil alih pria dalam hal jumlah perajah tato. Perbandingannya cukup signifikan, 23 persen pada wanita, dan 19 persen untuk pria. 

Bill Tarr, salah satu pemilik salon tato bernama Totem Tattoo menjelaskan, kebanyakan tato wanita zaman sekarang tidak berkesan seram atau berciri agresif. Tarr juga lebih suka membuat tato yang feminin dan memiliki citra positif.

Salah satu klien Tarr, Ruth Washington, berkata, "Dulu orang-orang selalu memandangi saya karena dianggap aneh, namun kini tato sudah banyak diterima".

Sebagai wanita muda, Washington menyenangi tato warna berbentuk kupu-kupu, malaikat, dan atau kelinci.
 
Untuk beberapa kalangan, tato masih dilihat sebagai sesuatu yang provokatif. Padahal, motivasi-motivasi di balik pembuatan tato sangat beragam. Para wanita ingin tampil beda dan lebih percaya diri.

Beberapa ingin mengukuhkan identitas mereka. Alasan lain membuat tato biasanya untuk menghormati dan mengenang orang-orang kesayangan. Ada juga yang menjadikan tren sebagai alasan untuk merajah tubuh.
 
Dilansir dari Huffington Post, banyak wanita berusia di atas 50 yang juga ingin membuat tato. Rata-rata mereka ingin merajah tubuh bukan untuk memamerkannya di pantai, tetapi mengenang orang-orang kesayangan. Memori dapat melekat di tato-tato mereka sepanjang hidup, dengan desain yang bermakna.
 
Peningkatan orang tua yang membuat tato pun menjulang dibandingkan delapan atau sepuluh tahun lalu. Sebut saja Jennifer Aniston yang merajah tubuhnya di usia ke-42, untuk mengenang anjingnya.

Sedangkan Julia Gnuse, mencatatkan diri pada Guiness Book of the Record sebagai wanita dengan tato terbanyak di dunia. Gambar-gambar tatonya menutupi 95 persen kulit aslinya. Ada pemandangan hutan, kartun, sampai wajah aktor pujaannya. Semua bermula dari kelainan kulit porphyria yang ia derita.

Penyakit itu menyebabkan kulitnya melepuh jika terkena sinar matahari. Daripada pakai obat yang berisiko, ia lebih memilih ditato. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya