- VIVAnews/Beno Junianto
VIVAlife - Charly Setia Band mendatangi Gedung DPR untuk menemui Komisi Hukum. Tujuannya, untuk menyerahkan sejumlah uang hasil ngamen untuk pembangunan gedung KPK.
Namun, tak ada seorangpun anggota Komisi III yang menghiraukan maksud Charly itu. Ruang rapat Komisi III kosong karena tidak ada sidang. Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsudin yang sempat berpapasan dengan Charly berlalu begitu saja mengacuhkan penyanyi itu.
Charly datang dengan ditemani oleh pengacara Ahmad Rifai membawa kardus bertuliskan "Gerakan Peduli KPK". Karena tak ada orang di ruang sidang, akhirnya Charly dan Ahmad Rivai menitipkan uang senilai Rp1,7 juta ke sekretariat Komisi III.
"Kita titipkan saja di temen-temen DPR, ini hasil ngamen. Kita berharap ditemui salah satu anggota DPR," kata Ahmad Rifai di Gedung DPR, Rabu, 27 Juni 2012.
Namun, salah satu pegawai sekretariat, yang tak mau menyebutkan namanya, menolak pemberian uang tersebut. "Langsung ke KPK, kan yang butuh KPK, kita bukannya tidak setuju, tapi masih proses," kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota komisi III, Aboe Bakar Alhabsi yang berada di dalam sekretariat. "Langsung ke KPK saja," kata Aboe Bakar dengan berteriak tanpa menemui Charly.
Sementara itu, Charly mengungkapkan bahwa uang hasil ngamen sebagian besar diberikan oleh tukang ojek. Ia juga tak kecewa meski tak ditemui oleh wakil dari Komisi III DPR. "Nggak (kecewa), yang penting kita berusaha," kata Charly yang berpakaian kaos putih dan celana jeans.
Pengumpulan uang untuk KPK ini, ungkap Charly, merupakan suatu bentuk aspirasi masyarakat yang hidup di negara yang penuh korupsi. Sementara, KPK ditugaskan untuk memberantas korupsi.
"Korupsi makin marak, masyarakat ingin menggalang dana untuk KPK, aku hanya sebagai orang awam, aku hanya pengen Indonesia tanpa korupsi," kata dia.
Lalu mengapa Charly tak menyerahkan langsung uang itu kepada KPK? "Cuma menyerahkan saja, anggota DPR kan perwakilan masyarakat," ujarnya.
