VIVAnews - Perusahaan farmasi dari Swiss, Novartis meluncurkan antimalaria baru bercita rasa ceri. Obat ini dibuat khusus untuk anak-anak. Tujuannya agar mereka tidak lagi memuntahkan jenis obat, yang biasanya berasa pahit tersebut.
Menurut Hans Rietveld, direktur marketing Novartis yang berbasis di Swiss, mengatakan bahwa sebelum ada obat baru ini, para ibu punya trik khusus agar anak mau makan obat malaria. Pil dihancurkan, lalu dicampurkan dengan gula dengan tujuan agar anak-anak mau menelannya. Tapi, meski sudah dicampur dengan gula, masih banyak anak yang tidak mau menelan obat tersebut, karena rasa pahitnya masih tersisa.
Namun, kini trik tersebut tak perlu dilakukan lagi. Versi obat yang disukai anak-anak ini sudah bisa didapatkan di pusat-pusat kesehatan di beberapa negara. Obat ini sudah diluncurkan di beberapa negara di Afrika, termasuk Senegal. Obat ini juga mendapat subsidi dari pemerintah sekita 30 persen, sehingga bisa menjangkau kalangan menengah ke bawah.
"Kini anak-anak mau menelan obat bercita rasa baru ini. Ini merupakan kemajuan pesat untuk mengurangi angka kematian anak akibat malaria,” kata Safiatou Thiam Sy, menteri Kesehatan Senegal.
Meski bisa dicegah dan diobati, namun malaria masih merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Setidaknya 1 juta orang meninggal setiap tahun akibat malaria. 9 dari 10 kematian terjadi di Afrika, dan sebagian besar korban adalah anak-anak. Bahkan, WHO menetapkan setiap 30 detik anak meninggal dunia karena malaria di Afrika.
Berbeda dari demam berdarah yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti, malaria disebabkan oleh protozoa golongan Plasmodium yang ditularkan lewat nyamuk Anopheles. Malaria merupakan penyakit yang bersifat endemik, artinya seseorang dapat terjangkit malaria apabila ada riwayat bepergian atau tinggal di daerah endemik malaria.
Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS
Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.
