VIVAnews - Peristiwa kekerasan yang dilakukan anak-anak di sekolah pada temannya semakin sering terjadi. Menurut Rabbi Shmuley, konselor keluarga seperti dikutip Oprah,com, anak-anak sekarang cenderung lebih aresif, karena terpengaruh tontonan TV, video games dan film.
Pernikahan saat ini juga dinilai tak sekokoh dulu. Banyak orang tua yang suka bertengkar satu sama lain, dan anak-anak menyerap agresi dari mereka “Ketika anda bertengkar dengan pasangan anda, akan lebih sulit untuk mendisiplinkan anak anda, dan si anak berpotensi menjadi pelaku kekerasan,” kata Shmuley.
Anak-anak sekarang juga cenderung lebih pemarah. Mereka marah atas ketidakpedulian orang tua mereka. “Semakin orang tua kurang memperhatikan mereka, anak semakin benci, dan mencari korban di sekitar mereka untuk menyalurkan agresi mereka,” kata Shmuley.
Anak-anak sekarang mengalami kekerasan dari orang tua mereka. “ Orang tua sibuk bekerja dan lelah. Daripada menginspirasi anak-anak mereka dengan percakapan dari hati-ke hati, mereka malah meneriaki anak-anak mereka, mengkritik, dan anak-anak menjadi pelaku kekerasan, “jelasnya.
Bila anak anda mengalami perlakuan kekerasan di sekolahnya, berikut tips yang harus anda ajarkan pada mereka.
.
1. Jangan tunjukan rasa takut pada pelaku. Jangan merespon tapi juga jangan lari. Rabbi Shmuley mengatakan agar diabaikan saja, lakukan aktivitas seperti normal seakan mereka tak ada disana.
2. Pastikan pada pelaku, bahwa anda akan melaporkan mereka. “Bila diancam oleh pelaku, katakan bahwa saya tak takut dengan kamu dan saya akan laporkan kamu pada guru, dan saya tak peduli dengan perkataan kamu,” kata Shmuley.
3. Laporkan si pelaku kepada guru atau kepala sekolah. Juga pulanglah dan laporkan pada orang tua.
4. Jangan balas perlakuan kekerasan mereka. Anak anda tak perlu menunjukkan bahwa mereka juga bisa mengintimidasi balik, karena dalam prosesnya nanti anak anda akan kehilangan kepolosan mereka. Ajari anak anda untuk berani berdiri menghadapi si pelaku dan melaporkan perlakuan mereka.
5. Orang tua perlu melakukan tindak lanjut. Telepon sekolah dan pastikan guru atau kepala sekolah tahu bahwa anda tak akan mentoleransi anak anda menjadi korban kekerasan. “Bila anda merasa guru atau kepala sekolah tak memperhatikan dengan serius laporan anda, temui dewan sekolah. Jangan tempatkan anak anda di lingkungan yang akan menyakiti mereka. Anda sebagai orang tua bertanggung jawab sepenuhnya atas keamanan anak anda, “ kata Shmuley.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Itachi, kakak yang mencintai Sasuke, menunjukkan perlindungan tak terbatas. Dari ancaman dan kesepakatan, hingga pertarungan dan perlindungan terakhir, Itachi terus berju
Pelatih Korea Selatan Sebut Kehadiran Shin Tae-yong Bikin Timnas Indonesia U-23 Makin Kuat
Jabar
12 menit lalu
Jelang pertandingan tersebut, pelatih Korea Selatan U-23, Hwang Sun-hong memberikan pujian kepada Timnas Indonesia U-23. Dia menyebut, ada beberapa faktor kekuatan skuad
Indonesia Produktif Cetak Gol di Piala Asia U-23, Pelatih Korea Selatan: Kami akan Atasi Itu
Jabar
15 menit lalu
Timnas Korea Selatan U-23 mampu menjaga keperawanan gawang mereka pada fase grup Piala Asia U-23. Sementara Indonesia yang akan menjadi lawannya di perempat final, tampil
Ikuti 3 Langkah Ini, Saldo DANA Gratis Bisa Langsung Masuk ke Rekening Pribadi
Bandung
23 menit lalu
Baru-baru ini, klaim saldo DANA gratis tengah menjadi trending topik di media sosial. Rupanya banyak warganet Indonesia yang tengah memburu kesempatan tersebut. Banyak ca
Selengkapnya
Isu Terkini