Kurang Tidur Merangsang Timbunan Lemak

Wanita insomnia.
Sumber :
  • inmagine

VIVAlife - Bukan sekadar mengistirahatkan tubuh. Tidur menjadi terapi terbaik yang mendukung kualitas kesehatan jangka panjang.

Menurut penelitian terbaru dari Finlandia, orang yang tidur kurang dari enam jam per hari rentan mengalami kenaikan berat badan yang memicu gangguan kesehatan seius.

Kurang tidur mengganggu proses metabolisme yang menyebabkan timbunan lemak meningkat. Berikut empat efek buruk kurang tidur bagi tubuh, seperti dilansir Fox News.

Hanya sedikit lemak yang terbakar
Para peneliti meminta sekelompok responden untuk tidur selama 12 jam, dan tidak diperkenankan tidur pada hari berikutnya. Hasilnya, kemampuan tubuh mereka untuk membakar lemak menurun lima persen dibandingkan saat mereka cukup tidur.

Makan jadi lebih banyak
Orang yang kurang tidur cenderung lebih banyak ngemil di tengah malam dan memilih makanan tinggi karbohidrat tinggi sebagai santapan. Kabar buruknya, otak mereka juga merespons makanan berlemak menjadi lebih menggiurkan.

Selalu merasa lapar
Tubuh yang kurang beristirahat akan melepaskan hormon ghrelin dan menurunkan produksi leptin. Ghrelin adalah hormon yang membuat nafsu makan meningkat dan memproduksi lemak. Sementara leptin, yang banyak diproduksi pada malam hari, bertugas mengirim sinyal berhenti makan pada tubuh.

Lebih banyak habiskan waktu untuk makan
Meskipun belum terbukti secara klinis, sebagian pakar percaya bahwa tubuh yang kurang tidur (terjaga dua jam lebih lama) akan merasa membutuhkan lebih banyak makanan. Tidur kurang berpotensi meningkatkan asupan makanan berlemak sekitar dua persen. (eh)

Pesawat Jatuh di Tangerang Selatan, 2 Korban Sempat Terjebak di Kabin
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy.

Wagub: Sumbar Butuh 150 Sabo Dam Antisipasi Lahar Dingin Gunung Marapi

Wakil Gubernur Sumatera Barat menyebut idealnya dibutuhkan 150 unit sabo dam untuk mengantisipasi banjir dan banjir bandang lahar dingin dari lereng Gunung Marapi.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024