Gaya Baru Berbuka Puasa dengan Ocha

Teh Hijau (Ocha) /2009taiwan.edublogs.org
Sumber :

VIVAlife – Membayangkan kesegaran minuman ketika berbuka puasa di musim panas saat ini adalah hal biasa. Berbagai kesegaran minuman mulai dari sirup, teh manis, jus buah, es campur hingga es kelapa.

Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 

Puasa membuat tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman sekitar 14 jam. Sehingga membuat kandungan glukosa dalam tubuh menurun, ditambah dengan beragam aktivitas di terik sinar matahari, membuat tubuh selalu mengeluarkan keringat. 

Nah, jika tubuh banyak mengeluarkan cairan, tentu saja menyebabkan mudah lemas dan dehidrasi. Maka tak heran ketika berbuka puasa banyak  yang lebih memilih makanan manis dan minuman dingin serta menyegarkan. 

5 Minuman Herbal Penjaga Kolesterol Tetap Terkendali

Tahukah Anda jika ada salah satu minuman yang sangat cocok untuk hidangan berbuka puasa, karena tidak hanya menyegarkan tapi juga menyehatkan yaitu Ocha (teh Jepang). 

Sebagai minuman yang popular, Ocha Jepang dipetik dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang mengalami proses penguapan untuk mencegah terjadinya oksidasi. Proses penguapan ini dapat mempertahankan warna hijau dari daun teh. Selain itu, proses pengolahan dan penanaman yang bervariatif dari tanaman teh ini dapat menghasilkan Ocha dengan variant yang beragam.

5 Promo Hari Kartini, Ada Minyak Goreng 2 Liter Cuma Rp30 Ribuan

Masyarakat Jepang sering mengkonsumsi Ocha dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di Jepang ada upacara minum teh sebagai penghormatan terhadap budaya minum Ocha tersebut.  

Ocha merupakan minuman terbaik untuk melengkapi asupan air ketika akan dikonsumsi pada udara yang sangat panas. Zat sehat dalam Ocha adalah katekin dalam bentuk molekul epigallocatechin-3-gallate (EGCG), tergolong dalam kelompok antioksidan hal ini dapat juga ditemukan pada sayuran dan buah. Antioksidan dalam Ocha lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C dan E, sehingga dapat menghambat pertumbuhan tumorigenesis pada tahap inisiasi, promosi dan progresi.

Saat ini di pasaran sudah tersedia berbagai pilihan untuk menikmati Ocha mulai dari bentuk bubuk, daun teh, dan kantong teh (tea bag).

Untuk menikmati manfaat maksimal dari secangkir Ocha, ada baiknya Ocha jangan diseduh dengan air mendidih melainkan dengan suhu antara 80 – 85 derajat Celcius. Kenapa? Karena air mendidih dapat merusak daun Ocha sehingga menimbulkan rasa pahit di lidah. Jadi makin tinggi kualitas daun Ocha, maka suhu air harus makin rendah sehingga dapat terjaga dengan baik.

Ketika tidak puasa, Anda mungkin lebih mudah memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan asupan minum sekitar dua liter atau 8-12 gelas per hari. Saat puasa, ini pasti sulit terpenuhi mengingat selama 14 jam harus menahan lapar dan haus. 

Demi terjaga kecukupan cairan tubuh, jangan buang kesempatan minum selama buka puasa hingga menjelang imsak. Hindari pula konsumsi makanan atau minuman bersifat diuretik yang mempercepat pelepasan cairan dalam tubuh.

Ocha juga bisa disajikan dengan kurma sebagai hidangan berbuka puasa, karena kurma memiliki kandungan gula kompleks yang tidak mengakibatkan peningkatan gula darah secara dramatis. Bahkan Ocha berbentuk bubuk dapat dinikmati sebagai minuman yang dicampur dengan eskrim atau yoghurt

Jadi tidak salah jika Ocha kini menjadi minuman favorit ketika berbuka puasa, karena selain sehat  juga menyegarkan. Anda tertarik untuk mencobanya? (WEBTORIAL)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya