Awas, Makanan Nikmat Tak Sehat Saat Lebaran

Hidangan lebaran: ketupat opor
Sumber :

VIVAlife - Menyantap makanan khas Lebaran kadang menyisakan sesal. Ini terkait pola makan mendadak berubah akibat sajian menggoda yang melimpah. Sajian yang umumnya khas dengan racikan santan, berminyak, berlemak, dan mengandung kolesterol tinggi.

Meski sadar efek buruknya terhadap kesehatan, bukan perkara mudah menghindari. Sebab, tradisi berkunjung ke rumah sanak saudara sejak Lebaran hari pertama kerap memunculkan rasa sungkan jika tak menyantap sajian nikmat itu.

Alhasil, tubuh terjejali lemak jahat dalam jumlah banyak selama beberapa hari berturut-turut. Serangan hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, asam urat, dan penyakit jantung pun berpotensi kambuh jika tidak dapat menahan diri.

Dokter gizi dari Universitas Indonesia, Fiastuti Witjaksono, mengatakan bahwa memanjakan perut dengan makanan nikmat cukup dua hari. Selanjutnya, segera kembali ke pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi makanan mengandung serat seperti buah dan sayur.

Konsumsi buah dan sayur tak hanya membantu menyerap lemak jahat yang menumpuk, tapi juga memperlancar sistem pencernaan. "Hampir semua buah dan sayur efektif membantu menyerap lemak dan gula," ujarnya.

Kandungan serat tertinggi
Kebutuhan serat atau prebiotik juga menjadi elemen penting dalam proses pencernaan makanan, terutama usai sebulan puasa. Di antara jenis buah-buahan seperti pisang, apel, jeruk, pepaya, mangga, dan nanas, kiwi hijau terbukti memiliki kandungan serat tertinggi.

Fiastuti menjelaskan dua tipe serat. Pertama, serat larut yang membantu penyerapan gula lebih lambat, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah tidak berlebihan dan tidak turun drastis. Jenis serat ini juga dapat mengikat lemak sehingga kadar lemak darah lebih stabil.

Kedua, serat tak larut yang membantu menjaga kesehatan usus, memberi makan bakteri baik, dan memperlancar buang air besar. Sel-sel usus yang sehat akan mencegah masuknya bakteri dan racun ke dalam tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kekurangan serat tak larut akan membuat kita susah buang air besar. Akibatnya, racun, bakteri, dan kotoran akan bertahan lebih lama di usus sehingga merusak sel-sel usus," kata Fiastuti.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024